Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-11-19 15:16:50    
Chenjiagou, Tempat Suci Taijiquan

CRI

Taijiquan adalah salah satu cabang seni beladiri Wushu Tiongkok yang gerakannya mengkombinasikan kekuatan dan kelembutan. Selain sebagai seni bela diri, Taiqiguan juga bermanfaat untuk kesehatan.

Taijiquan lahir di Desa Chenjiagou yang terletak di atas Gunung Qingfeng, Kabupaten Wen, Propinsi Henan. Sekitar 2,500 orang dari 600 keluarga tercatat mendiami desa ini.

Walaupun miskin pegunungan yang megah, Chenjiagou merupakan desa yang kaya tenaga bela diri berbakat. Sejak sekitar 400 tahun yang lalu saat Taijiquan diciptakan oleh generasi ke-9 marga Chen, yaitu Chen Wangting di Desa Chenjiagou , jagoan Taijiquan mulai bermunculan.

Di dalam Balai Silsilah Taijiquan di Desa Chenjiagou orang-orang bersembahyang pada patung Chen Wangting dan pesilat-pesilat Taijiquan lainnya yang dianggap telah memberikan sumbangan besar bagi perkembangan Taijiquan. Di kedua sisi patung Chen Wangting terukir dua baris huruf Mandarin.

"Dua baris kata itu merupakan penjelasan makna Taijiquan yang merupakan inti sari kebudayaan tradisional Tiongkok dalam bentuk silat yang mengkombinasikan filosofi Taoisme dan ilmu kedokteran Tiongkok yang memperlancar pembuluh darah dan pembuluh nadi," ujar Chen Wangting menjelaskan.

Desa Chenjiagou yang kental akan suasana Taijiquan sangat mempesona para pecinta Taijiquan, baik dari dalam maupun luar negeri. Bob, pria berusia 50 tahun asal Amerika Serikat mulai belajar Taijiquan sejak menginjak usia 15 tahun. Pada tahun 2004, ia datang ke Chenjiagou untuk belajar Taijiquan dengan Guru Wang Xi`an yang merupakan salah satu dari empat penerus Taijiquan Marga Chen. Bertahun-tahun mendalami ilmu Taijiquan, sekarang Bob mulai mengenal inti sari Taijiquan.

"Ketika melakukan Taijiquan, Guru Wang Xi`an selalu memusatkan tenaganya dengan melemaskan otot tubuhnya. Itulah keunikan Taijiquan yang membedakannya dari olahraga lain," ujar Bob seraya menambahkan, "Taijiquan justru menitikberatkan pada kerileksan tubuh, sedangkan olahraga lain bertujuan memperkuat otot tubuh. Karena itu, Taijiquan dapat berfungsi sebagai ilmu bela diri sekaligus bermanfaat baik bagi kesehatan."

Sejak bulan Maret 1981, Desa Chenjiagou terus kedatangan 100 lebih delegasi pesilat dari 50 lebih negara dan daerah, salah satunya adalah Direktur Asosiasi Taijiquan Jepang beserta rombongan. Dan pada bulan Mei 1983, Taijiquan aliran Marga Chen mulai melangkah ke dunia luar saat Guru Wang Xi`an berkesempatan mengunjungi Jepang.

Di pekarangan rumah seorang penduduk setempat, terdapat sebuah batu raksasa yang beratnya sekitar 80 kilogram dan sering digunakan para pesilat untuk melatih kekuatan saat melakukan Taijiquan, yang akhirnya membuat batu itu lama kelamaan menjadi halus. Batu raksasa itu merupakan salah satu obyek yang mempesona para pengunjung yang ingin uji kekuatan dengan mencoba mengangkat batu raksasa itu sendirian.

Prestasi gemilang telah diukir oleh sekitar 100 murid lulusan dari Institut Wushu Chenjiagou dengan merebut gelar juara wushu internasional. Institut Wushu Chenjiagou yang dipimpin Guru Wang Xi`an itu telah mengirim 30 orang lebih guru Taijiquan ke seluruh dunia.

Apabila anak remaja tekun berlatih Taijiquan, maka inteligensi dan fisik anak itu dipercaya dapat meningkat. Zhang Dan yang sudah berlatih Taijiquan selama 9 tahun dan telah menjadi pelatih Taijiquan kelompok remaja di Chenjiagou mengatakan, "Ketika saya berusia 13 dan14 tahun, saya sering sakit-sakitan. Tapi, sekarang tubuh saya kuat dan sehat. Berlatih Taijiquan dapat memperkuat fisik Anda."

Bob, pria asal AS yang juga berlatih Taijiquan di Institut Wushu Chenjiagou terinspirasi untuk mempromosikan Taijiquan di negerinya begitu menyaksikan semakin banyak remaja dan pemuda di Tiongkok berlatih Taijiquan.

"Begitu menyaksikan anak-anak di Tiongkok banyak yang berlatih Taijiquan di sini, saya terinspirasi untuk mempromosikan dan memasyarakatkan Taijiquan di AS. Taijiquan dapat mengajari disiplin dan sopan santun pada anak-anak. Apabila Taijiquan sudah dilatih sedari kecil, maka saat mereka tua nanti, mereka akan merasakan manfaat Taijiquan," kata Bob.