Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-12-19 14:52:24    
Aktor Feng Yuanzheng Dikira Suami Psikopat

CRI

 

Dalam setiap sandiwara, film, dan sinetron yang dibintanginya, aktor kawakan Tiongkok, Feng Yuanzheng selalu menjiwai setiap karakter yang diperankannya. Saking menjiwainya, sampai-sampai ada orang yang memakinya di jalan karena mengira Feng Yuanzheng benar-benar adalah orang jahat yang diperankannya dalam sinetron. Tapi, sebetulnya, siapa sih sosok Feng Yuanzheng yang sesungguhnya?

Pada tahun 1985, Feng Yuanzheng di usianya yang ke-23 lulus ujian untuk menjadi aktor di Teater Kesenian Rakyat Beijing. Tahun 1989, ia melanjutkan studinya di Jurusan Opera dan Sandiwara Akademi Kesenian Berlin Barat, Jerman dan kemudian pada tahun 1991 ia kembali lagi ke Teater Kesenian Rakyat Beijing, atau Renyi, kependekan kata dari Teater Kesenian Rakyat Beijing.

Hingga sekarang, sudah puluhan judul film dan sinetron yang telah dilakoni pria yang di tahun ini menginjak usia yang ke 46 tahun. Diantara para penggemarnya, tidak sedikit wanita karir yang menjadi "fans" setianya. Di layar televisi, Feng Yuanzheng dan dua rekan artisnya, Pu Cunxi dan Chendaoming dipandang sebagai ikon pria intelek.

Tahun 2002, Feng Yuanzheng membintangi serial sinetron berjudul "Jangan Berbicara dengan Orang Tak Dikenal," yang merupakan sinetron pertama Tiongkok yang mengekspos kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam film itu, Feng Yuanzheng berperan sebagai dokter bedah yang merupakan tokoh utamanya. Ketika mengetahui bahwa istri yang baru dinikahinya itu pernah diperkosa, dokter bedah itu merasa sangat marah dan terguncang.

Perilakunya kemudian menjadi aneh dan sensitif. Ia mudah marah dan sering memukuli istrinya di rumah. Tidak hanya itu saja, dokter bedah itu juga melakukan pembunuhan. Permainannya yang begitu hidup membuat banyak penonton yang sudah lanjut usia berpikir bahwa Feng Yuanzheng memang sama jahatnya dengan tokoh yang dperankannya.

Suatu kali, pernah saat Feng Yuanzheng sedang makan siang di suatu kedai, seorang ibu rumah tangga tiba-tiba datang menamparnya dan dengan serius berujar, "Kamu tidak boleh memukul istri lagi!" Pukulan itu membuat Feng Yuanzheng merasa sangat murung.

Sutradara sinetron "Jangan Berbicara dengan Orang Tidak Dikenal" mengungkapkan bahwa pada awalnya Feng Yuanzheng tidak diperhitungkan untuk memerankan karakter utama pria dalam film itu. Aktor-aktor lain yang ditawarkan, satu per satu berguguran karena khawatir karakter dokter bedah yang mempunyai kelainan jiwa itu akan menodai citra mereka di hadapan publik.

Akhirnya, hanya Feng Yuanzheng yang menyanggupi permintaan sang sutradara. Setelah sinetron itu ditayangkan di televisi, kekerasan dalam rumah tangga kaum intelek yang sudah lama diabaikan, kembali menjadi topik hangat. Selain itu, Feng Yuanzheng juga menjadi identik dengan julukan "suami kejam". Mengenai julukan barunya itu, Feng Yuanzheng berpendapat bahwa sebagai aktor, ia tidak boleh terlalu memusingkan "reputasi".

"Saya rela memainkan peran itu karena figur itu mempunyai sesuatu yang mengetuk hati saya. Sebagai aktor, saya tidak boleh hanya memikirkan uang, tapi saya juga harus mempertimbangkan apakah karakter yang dimainkannya dapat membekas di hati penonton dalam jangka panjang," ujar Feng Yuanzheng.

Setelah membintangi sinetron itu, Feng Yuanzheng mulai sering kebagian peran suami dalam sinetron-sinetron bergenre keluarga. Misalnya, dalam sinetron "Sudah Cinta, Sudah Cerai", ia berperan sebagai seorang suami yang menderita impotensi dan kelainan jiwa.

Dalam sinetron itu, Feng Yuanzheng lagi-lagi dengan aktingnya yang jitu menyajikan kepada penonton figur seorang "suami" yang mengalami pukulan dalam kehidupan seksual dan perasaan. Karena sering memerankan karakter "suami" psikopat dalam sinetron, akibatnya sebagian penonton lama kelamaan berpikir bahwa watak Feng Yuanzheng di dalam sinetron sama dengan watak Feng Yuanzheng di kehidupan nyata. Beberapa penonton juga percaya bahwa Feng Yuanzheng pasti adalah seorang "suami bermasalah" dalam kehidupan sesungguhnya.

Menanggapi praduga tak beralasan itu, Feng Yuanzheng dan istrinya Liang Dani bersama-sama menulis buku tentang kehidupan rumah tangganya. Buku yang berjudul "Apabila Saling Mencintai" mencatat perjalanan manis dan pahit yang ditempuhnya dalam rumah tangga yang mereka bangun sejak 15 tahun lalu.

Feng Yuanzheng mengatakan, "Saya dan Danni mempunyai cara hidup sendiri-sendiri. Dalam buku itu, kami menjelaskan bagaimana saya dan Danni saling memberi ruang." Feng Yuanzheng juga mengaku sangat gembira karena bisa memerankan figur-figur menantang, baik di panggung sandiwara maupun dalam film atau sinetron.

"Saya adalah aktor yang bahagia. Saya bilang bahagia, karena saya tidak hanya mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan akting saya di hadapan para penonton, tapi juga berkesempatan tampil di panggung Teater Kesenian Rakyat Beijing yang didambakan oleh banyak aktor lainnya, " ujarnya bangga.

Ia menambahkan, "Sebagai aktor yang mampu memerankan figur dalam film atau sinetron dan sandiwara yang dipentaskan di panggung dengan sekaligus, saya mempunyai banyak peluang untuk mencoba berbagai karakter yang berbeda-beda. Karena itulah, saya menemukan banyak lakon dan skenario yang kemudian menjadi terkenal."

Feng Yuanzheng mengatakan, kesenian tidak mempunyai batasan. Aktor yang baik harus terus belajar dan tahu menempatkan diri. Kalau tidak, ia pasti akan kehilangan popularitas di antara penonton.

Dalam setiap sandiwara, film, dan sinetron yang dibintanginya, aktor kawakan Tiongkok, Feng Yuanzheng selalu menjiwai setiap karakter yang diperankannya. Saking menjiwainya, sampai-sampai ada orang yang memakinya di jalan karena mengira Feng Yuanzheng benar-benar adalah orang jahat yang diperankannya dalam sinetron. Tapi, sebetulnya, siapa sih sosok Feng Yuanzheng yang sesungguhnya?

Pada tahun 1985, Feng Yuanzheng di usianya yang ke-23 lulus ujian untuk menjadi aktor di Teater Kesenian Rakyat Beijing. Tahun 1989, ia melanjutkan studinya di Jurusan Opera dan Sandiwara Akademi Kesenian Berlin Barat, Jerman dan kemudian pada tahun 1991 ia kembali lagi ke Teater Kesenian Rakyat Beijing, atau Renyi, kependekan kata dari Teater Kesenian Rakyat Beijing.

Hingga sekarang, sudah puluhan judul film dan sinetron yang telah dilakoni pria yang di tahun ini menginjak usia yang ke 46 tahun. Diantara para penggemarnya, tidak sedikit wanita karir yang menjadi "fans" setianya. Di layar televisi, Feng Yuanzheng dan dua rekan artisnya, Pu Cunxi dan Chendaoming dipandang sebagai ikon pria intelek.

Tahun 2002, Feng Yuanzheng membintangi serial sinetron berjudul "Jangan Berbicara dengan Orang Tak Dikenal," yang merupakan sinetron pertama Tiongkok yang mengekspos kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam film itu, Feng Yuanzheng berperan sebagai dokter bedah yang merupakan tokoh utamanya. Ketika mengetahui bahwa istri yang baru dinikahinya itu pernah diperkosa, dokter bedah itu merasa sangat marah dan terguncang.

Perilakunya kemudian menjadi aneh dan sensitif. Ia mudah marah dan sering memukuli istrinya di rumah. Tidak hanya itu saja, dokter bedah itu juga melakukan pembunuhan. Permainannya yang begitu hidup membuat banyak penonton yang sudah lanjut usia berpikir bahwa Feng Yuanzheng memang sama jahatnya dengan tokoh yang dperankannya.

Suatu kali, pernah saat Feng Yuanzheng sedang makan siang di suatu kedai, seorang ibu rumah tangga tiba-tiba datang menamparnya dan dengan serius berujar, "Kamu tidak boleh memukul istri lagi!" Pukulan itu membuat Feng Yuanzheng merasa sangat murung.

Sutradara sinetron "Jangan Berbicara dengan Orang Tidak Dikenal" mengungkapkan bahwa pada awalnya Feng Yuanzheng tidak diperhitungkan untuk memerankan karakter utama pria dalam film itu. Aktor-aktor lain yang ditawarkan, satu per satu berguguran karena khawatir karakter dokter bedah yang mempunyai kelainan jiwa itu akan menodai citra mereka di hadapan publik.

Akhirnya, hanya Feng Yuanzheng yang menyanggupi permintaan sang sutradara. Setelah sinetron itu ditayangkan di televisi, kekerasan dalam rumah tangga kaum intelek yang sudah lama diabaikan, kembali menjadi topik hangat. Selain itu, Feng Yuanzheng juga menjadi identik dengan julukan "suami kejam". Mengenai julukan barunya itu, Feng Yuanzheng berpendapat bahwa sebagai aktor, ia tidak boleh terlalu memusingkan "reputasi".

"Saya rela memainkan peran itu karena figur itu mempunyai sesuatu yang mengetuk hati saya. Sebagai aktor, saya tidak boleh hanya memikirkan uang, tapi saya juga harus mempertimbangkan apakah karakter yang dimainkannya dapat membekas di hati penonton dalam jangka panjang," ujar Feng Yuanzheng.

Setelah membintangi sinetron itu, Feng Yuanzheng mulai sering kebagian peran suami dalam sinetron-sinetron bergenre keluarga. Misalnya, dalam sinetron "Sudah Cinta, Sudah Cerai", ia berperan sebagai seorang suami yang menderita impotensi dan kelainan jiwa.

Dalam sinetron itu, Feng Yuanzheng lagi-lagi dengan aktingnya yang jitu menyajikan kepada penonton figur seorang "suami" yang mengalami pukulan dalam kehidupan seksual dan perasaan. Karena sering memerankan karakter "suami" psikopat dalam sinetron, akibatnya sebagian penonton lama kelamaan berpikir bahwa watak Feng Yuanzheng di dalam sinetron sama dengan watak Feng Yuanzheng di kehidupan nyata. Beberapa penonton juga percaya bahwa Feng Yuanzheng pasti adalah seorang "suami bermasalah" dalam kehidupan sesungguhnya.

Menanggapi praduga tak beralasan itu, Feng Yuanzheng dan istrinya Liang Dani bersama-sama menulis buku tentang kehidupan rumah tangganya. Buku yang berjudul "Apabila Saling Mencintai" mencatat perjalanan manis dan pahit yang ditempuhnya dalam rumah tangga yang mereka bangun sejak 15 tahun lalu.

Feng Yuanzheng mengatakan, "Saya dan Danni mempunyai cara hidup sendiri-sendiri. Dalam buku itu, kami menjelaskan bagaimana saya dan Danni saling memberi ruang." Feng Yuanzheng juga mengaku sangat gembira karena bisa memerankan figur-figur menantang, baik di panggung sandiwara maupun dalam film atau sinetron.

"Saya adalah aktor yang bahagia. Saya bilang bahagia, karena saya tidak hanya mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan akting saya di hadapan para penonton, tapi juga berkesempatan tampil di panggung Teater Kesenian Rakyat Beijing yang didambakan oleh banyak aktor lainnya, " ujarnya bangga.

Ia menambahkan, "Sebagai aktor yang mampu memerankan figur dalam film atau sinetron dan sandiwara yang dipentaskan di panggung dengan sekaligus, saya mempunyai banyak peluang untuk mencoba berbagai karakter yang berbeda-beda. Karena itulah, saya menemukan banyak lakon dan skenario yang kemudian menjadi terkenal."

Feng Yuanzheng mengatakan, kesenian tidak mempunyai batasan. Aktor yang baik harus terus belajar dan tahu menempatkan diri. Kalau tidak, ia pasti akan kehilangan popularitas di antara penonton.