Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-03-09 15:10:39    
Dubes RRT Untuk Singapura: Tiongkok Dan ASEAN Perlu Tanggulangi Krisis Finansial

CRI

Tanggal 28 Februari lalu sebelum KTT ASEAN ke-14 ditutup, wartawan Kantor Berita Xinhua sempat mewawancarai Duta Besar Tiongkok untuk Singapura, Zhang Xiaokang mengenai penanggulangan bersama krisis finansial oleh Tiongkok dan ASEAN. Berikut laporannya.

"Dalam situasi baru krisis finansial internasional dewasa ini, Tiongkok dan negara-negara ASEAN perlu meningkatkan lebih lanjut persatuan dan kerja sama untuk melewatkan kesulitan bersamaan dengan merumuskan kebijakan yang relevan berdasarkan keadaan negaranya masing-masing." Demikian kata Duta Besar Tiongkok untuk Singapura, Zhang Xiaokang dalam wawancaranya dengan wartawan Kantor Berita Xinhua.

Dikatakan oleh Zhang Xiaokang, sejarah perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN menyatakan, perkembangan kedua pihak adalah saling bergantung dan saling mendorong. Perkembangan Tiongkok memerlukan kestabilan dan kemakmuran negara-negara ASEAN, dan perkembangan ASEAN juga mendapat manfaat dari perkembangan Tiongkok. Dalam situasi dewasa ini, peningkatan kerja sama Tiongkok dan ASEAN dalam menanggulangi krisis finansial mempunyai arti realitas yang penting, sedangkan melaksanakan secara menyeluruh rencana kerja sama terkait antara Tiongkok dan ASEAN, termasuk pendorongan pembangunan Zona Perdagangan Bebas, pendorongan saling menyambung infrastruktur dan pendorongan kerja sama subregional merupakan hal yang amat penting.

Zhang Xiaokang mengatakan, menghadapi krisis, kedua pihak seharusnya terus mempertahankan dan memperluas saling keterbukaan, memelihara momentum perdagangan dan investasi bilateral, bersama-sama menentang proteksionisme perdagangan, mendorong kerja sama moneter regional, memajukan dengan aktif multilateralisasi "Prakarsa Chiang Mai", mengembangkan pasar obligasi regional, memelihara kestabilan moneter dan ekonomi regional serta memelihara pertumbuhan ekonomi Asia Timur.

Zhang Xiaokang mengatakan, "10 plus 1" adalah mekanisme penting Tiongkok dan ASEAN untuk mengembangkan kerja sama, sedangkan "10 plus 3" adalah jalur utama kedua pihak untuk mendorong kerja sama regional Asia Timur. Tiongkok bersedia berupaya bersama dengan ASEAN, supaya kerja sama dalam dua mekanisme itu terus diperluas dan diperdalam, bersedia meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan ASEAN dalam kerangka KTT Asia Timur, Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) dan Kelompok-20, mewujudkan saling menguntungkan dan menang bersama, dan memberi sumbangan kepada perdamaian, kestabilan dan perkembangan dunia.

Dikatakan oleh Zhang Xiaokang, ciri khas hubungan Tiongkok-ASEAN adalah langkah pertamanya terlalu lambat, perkembangannya pesat, wilayahnya luas , isinya padat dan titik terang kerja samanya beraneka ragam. Sejak Tiongkok menjadi mitra dialog secara menyeluruh ASEAN pada tahun 1996, Tiongkok dan ASEAN telah mengembangkan kerja sama yang multi arah, di banyak bidang dan lapisannya mendalam, saling percaya di bidang politik terus meningkat, pembauran ekonomi semakin mendalam, dan persahabatan antara rakyat kedua pihak juga semakin dipererat.

Zhang Xiaokang mengatakan, mempertahankan prinsip sama derajat dan saling menguntungkan adalah dasar kokoh pengembangan hubungan Tiongkok-ASEAN. Di bidang politik, Tiongkok dan ASEAN saling mendukung dan menghormati kepentingan inti pihak lain. Dalam urusan internasional, kedua pihak memelihara komunikasi, koordinasi dan kerja sama yang erat. Di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua pihak tahun-tahun belakangan ini meningkat cepat. Tahun 2007, volume perdagangan Tiongkok-ASEAN telah mencapai 202,5 miliar Dolar AS, tiga tahun lebih awal merealisasi target volume perdagangan senilai 200 miliar Dolar AS yang diajukan oleh pemimpin kedua pihak. Di bidang moneter, melalui Prakarsa Chiang Mai, Tiongkok dan negara-negara ASEAN telah mencapai persetujuan penukaran mata uang secara bilateral.

Mengenai upaya Tiongkok untuk meningkatkan hubungan dengan ASEAN, Zhang Xiaokang mengatakan, memperkokoh dan mengembangkan kemitraan strategis yang berorientasi pada perdamaian dan kemakmuran dengan ASEAN adalah kebijakan luar negeri pemerintah Tiongkok yang teguh. Tiongkok berupaya meningkatkan saling percaya dengan negara-negara ASEAN di bidang politik, kedua pihak telah mendirikan jalur pertukaran dan komunikasi yang lancar lapisan tinggi dan berbagai tingkat; Tiongkok berupaya meningkatkan kerja sama multi arah dengan ASEAN di atas dasar "saling menghormati, sama derajat, saling percaya, saling menguntungkan, kerja sama dan menang bersama"; Tiongkok sangat mementingkan kedudukan dan peranan unik ASEAN dalam memelihara perdamaian regional, mendorong perkembangan bersama, mendorong kerja sama regional, mendukung pembangunan Komunitas ASEAN dan proses pengintegrasian, dengan teguh mendukung ASEAN memainkan peranan dominan dalam kerja sama regional, berpegang teguh pada pemeliharaan komunikasi dan koordinasi dengan ASEAN dalam urusan penting regional dan internasional.

Zhang Xiaokang berpendapat, seiring dengan berlangsungnya dengan lancar pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, penandatanganan dan pelaksanaan persetujuan investasi serta pendorongan dengan mantap pembangunan Jalan Raya Kunming-Bangkok, Jalan Kereta Api Pan-Asia dan infrastruktur Sub Regional Sungai Mekong Raya, kerja sama yang saling menguntungkan dan menang bersama antara Tiongkok dan ASEAN akan naik ke jenjang baru dan memasuki tahap baru.