Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2009-03-20 14:52:27    
Tantang Diri Sendiri, Aktris Xi Meijuan Cobai Peran Berbeda-Beda

CRI

Di antara sederet nama aktris film dan sinetron Tiongkok, Xi Meijuan bisa dikatakan sebagai seorang aktris istimewa. Namanya selalu diperhitungkan dalam sejumlah nominasi pada hampir semua acara penghargaan film dan sinetron paling bergengsi di Tiongkok, seperti Penghargaan Jinji, Penghargaan Huabiao, Penghargaan Elang Emas, dan Penghargaan Feitian dan sebagainya.

Menurut para kritikus film, Xi Meijuan adalah salah seorang aktris yang pandai menghayati peran yang berbeda-beda. Belum lama berselang, sebuah stasiun televisi Tiongkok menayangkan sinetron berjudul Chuncao, yang secara harafiah berarti "rumput musim semi". Dalam sinetron itu, Xi Meijuan berperan sebagai seorang ibu dari pedesaan. Aktingnya menuai pujian dari banyak kritikus film dan pemirsa.

Sinetron Chuncao bercerita tentang nasib seorang gadis desa bernama Chuncao yang sempat mencicipi pengalaman duduk di bangku sekolah hanya tiga bulan dan terpaksa putus sekolah karena miskin. Kerasnya kehidupan tidak membuat Chuncao bertekuk lutut pada nasib. Chuncao yang tegar dan berjiwa pemberontak ini bertekad mengadu nasib di luar kampung halamannya.

Dalam urusan perjodohan, Chuncao pun mengambil keputusan mencari belahan jiwanya melalui perjalanan asmara tanpa campur tangan orangtua layaknya sebuah tradisi di pedesaan Tiongkok. Karakter ibu Chuncao yang diperankan Xi Meijuan juga memiliki watak serupa.

Sang bunda yang sayang kepada anak gadisnya berharap suatu hari Chuncao menempuh kehidupan bahagia. Karena itu, saat Chuncao memutuskan menikah dengan seorang pemuda tak becus dan malas, ibunya terang-terangan menentang. Walaupun upacara pernikahan tetap dilangsungkan, sang ibu tetap tidak sudi mengampuni Chuncao. Itulah karakter ibu yang diperankan Xi Meijuan.

"Saya senang memerankan karakter ibu Chuncao. Sebagai pemain film dan sinetron, seseorang bisa memainkan beragam peran. Saya pikir, bagi seorang pemain film, skenario adalah kriteria akhir yang menentukan akan membintangi atau tidak suatu film atau sinetron," ujar Xi Meijuan.

Ia menambahi, "Dan ketika membaca skenario Sinetron Chuncao, saya menemukan tantangan. Itulah sebabnya saya memutuskan menerima peran dalam sinetron itu."

Untuk bisa menghayati peran itu, Xi Meijuan dan para pemain lainnya bersama-sama turun ke desa untuk menjalani langsung kehidupan desa. Awalnya, Xi Meijuan tak bisa memahami mengapa seorang ibu tega memperlakukan anak perempuannya, Chuncao dengan begitu keras.

Pada upacara pernikahan Chuncao, sang ibu berkata kepadanya, "Ini adalah keputusanmu sendiri. Kalau suatu hari kelak, kau lapar tidak ada makanan, kau boleh pulang, karena saya adalah ibumu. Namun saat kau pulang, saya pasti menamparmu, agar kau tahu keputusanmu salah."

Kalimat yang tertulis dalam skenario itu terasa aneh bagi Xi Meijuan. Setiap kali ia mengucapkan kalimat itu, air matanya bercucuran karena terharu melihat ketegaran dan ketabahan ratusan juta wanita desa di Tiongkok yang diwakili oleh karakter ibu Chuncao dalam film itu.

Xi Meijuan berpendapat, sinetron zaman sekarang biasanya bisa menyelesaikan syuting dalam waktu singkat. Kebiasaan inilah yang menuntut para pemain membaca naskahnya pada hari-hari biasa agar dapat cepat menyesuaikan diri dengan peran yang akan dimainkannya dalam waktu pendek.

"Setelah mengambil keputusan untuk membintangi sebuah film atau sinetron, kesiapan berperan seharusnya dilakukan dalam jangka panjang dan bukan terburu-buru," katanya menjelaskan.

Lulusan jurusan akting Akademi Opera Shanghai ini pertama kali terjun di dunia akting pada tahun 1976 saat ia bergabung dengan Teater Kesenian Rakyat Shanghai. Pada tahun 1980-an, sudah banyak sandiwara yang dilakoninya. Xi Meijuan juga berturut-turut memperoleh Penghargaan Meihua untuk opera tradisional dan penghargaan dari Kementerian Kebudayaan Tiongkok untuk pemain sandiwara terbaik. Sejak tahun 1990-an, Xi Meijuan mulai membintangi film dan sinetron. Sejumlah peran yang ia mainkan meninggalkan kesan mendalam kepada para penonton waktu itu.Walikota, hakim, wiraswasta, guru adalah segelintir karakter di antara puluhan peran yang pernah ia lakoni. Xi Meijun tak pernah berhenti mencobai beragam peran untuk menantang dirinya sendiri.

Dua tahun silam, Xi Meijuan memerankan seorang pensiunan kader serikat buruh. Di rumahnya, perempuan berumur yang mudah tersinggung dan suka mencari-cari kesalahan orang lain ini sering mengomeli pembantu rumahnya. Tapi saat berada di luar rumah, ia berubah sikap menjadi moderat dan berperilaku halus dan gemulai. Akting Xi Meijuan itu membuat para penonton terkesan.

Walaupun sudah menjadi figur publik, Xi Meijuan selalu bersikap rendah hati dan moderat. Di luar jadwal syuting, Xi Meijuan gemar membaca buku. Dikatakannya, dengan membaca buku ia menambah pengetahuannya. Untuk mengejar kesuksesan di bidang seni, seseorang harus berani menghadapi rasa kesepian.

Dalam sinetron terbarunya berjudul Kongchao, Xi Meijuan menjelaskan, "Dalam sinetron itu saya berperan sebagai seorang dokter. Sinetron Kongchao mengangkat kisah tentang kehidupan karyawan-karyawan yang pensiun, serta hubungan mereka dengan anak-anaknya."

Menurut Xi Meijuan, sinetron ini boleh dikatakan termasuk kategori sinetron bertajuk metropolitan. Tema yang diangkat adalah peristiwa-peristiwa yang sering terjadi di sekitar masyarakat.