Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-15 15:43:01    
Impian " Putra Bulu Tangkis "Danmark Sulit Terwujud

cri

Kemarin (14/8) malam pukul 8:00, gedung bulu tangkis Olimpiade Beijing diliputi suasana sorak sorai, pertandingan semi final Olimpiade Beijing antara pemain tunggal andalan Tiongkok Lin Dan atau disebut " Super Dan " dengan pemain andalan Denmark Gade Peter Hoeeg untuk ke-tiga kalinya memasuki semifina. Banyak penonton yang hadir mendukung kuat kepada Gade. Seorang penggemarnya mengatakan:

" Pemain andalan Denmark cukup mantap, dan permainannya lincah, saya suka Gade, apalagi dia cukup ganteng. "

Pada Olimpiade Sydney tahun 2000, Gade dikalahkan oleh pemain Tiongkok Ji Xingpeng dan Xia Xuance, hanya menempati urutan ke-4, dan gagal memperoleh medali. Pada Olimpiade Athena tahun 2004, dia juga gagal dalam pertandingan final seper empat. Apakah bisa memberikan satu tanda akhir kepada karier perbulutangkisannya dalam Olimpiade Beijing kali ini? Itu adalah impian Gade.

Gade mengatakan bahwa persoalan paling besar bagi dia dalam Olimpiade kali ini adalah luka-lukanya, namun dia tetap berharap untuk memanfaatkan peluang terkahir, dengan meraih satu medali sebelum mundur dari arena Olimpiade. Pada bulan Januari lalu, dia pernah dirawat beberapa hari ini di rumah sakit karena penyakit sakit kepala dan muntah, namun beberapa hari kemudian dia keluar sebagai juara dalam kompetisi super Malaysia, maka Gade tetap mengejar impiannya.

Akan tetapi, pertandingan semifinal itu begitu cepat berakhir dalam waktu 25 menit, Gade dikalahkan oleh Lin Dan dengan skor 21:13 dan 21:16, hasil tersebut cukup mengkagetkan Lin Dan pula. Lin Dan mengatakan, " memang di luar dugaan saya bahwa Gade dikalahkan dengan 2:0. Gade sudah berupaya keras, banyak penggemar bersorak buat dia, saya kira ini sangat penting. "

Memang, Gade sudah berupaya dalam kemampuannya, namun dia gagal karena luka-luka dan kehabisan tenaga badan.

Bagi Gade yang mulai bermain bulutangis pada usia 4 tahun, prestasinya sudah cukup memuaskan. Mulai dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, Gade untuk lima kalinya memasuki final perempat final dalam Kejuaraan Dunia Bulutangkis, hasil terbaik adalah juara ke-2. Dia untuk tiga tahun berturut-turut menempati urutan ke-satu di dunia, dan pada tahun 1998, dia memperoleh gelar pemain terunggul yang diberikan Federasi Bulutangkis Internasional (WBF). Sementara itu, Gade adalah pemain bulutangkis yang paling digemari oleh media, jurnalis olahraga Singapura mengatakan, " Gade adalah pemain bulutangkis yang paling terkenal di Eropa, dari sudut media, dia adalah pemain yang paling disukai oleh jurnalis, saya pikir, dia pasti menyadari bulutangkis sulit dikembangkan di sejumlah negara Eropa tanpa propaganda media. Saya pribadi cukup suka Gade, karena dia cukup berani dan bertulus hati. "

Gade pernah mengatakan, dia memilih dan menyukai bulutangkis karena dia suka semangat tim dan persahabatan antar pemain. Bagi Gade, sudah puas apabila dapat menunaikan kewajibannya bagi olahraga yang disukainya. Meski perjalanan Gade di Olimpiade telah berakhir, namun senyumnya serta kercintaan serta antusiasmenya kepada bulutangkis akan meninggalkan kesan mendalam kepada para penggemar bulutangkis.