Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-17 16:59:24    
Pasangan Indonesia Raih Medali Emas Bulu Tangkis Ganda Putra

cri

Gedung Bulu Tangkis Olimpiade Beijing kemarin ?16/8?malam menjadi milik pasangan Indonesia Markis Kido/ Hendra Setiawan. Pasangan ganda putra Indonesia yang sama-sama berumur 24 tahun itu berhasil menyumbangkan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia dengan mengalahkan pasangan Tiongkok Cai Yun/ Fu Haifeng. Medali emas itu mempunyai arti ganda bagi pasangan Indonesia tersebut, karena medali itu bukan saja medali emas Olimpiade yang pertama bagi mereka, tapi juga hadiah besar yang mereka sumbangkan kepada tanah airnya. Markis Kido mengatakan,

Kemenangan ini sangat berarti bagi saya maupun negara kami. Negara kami sedang mengulang tahun, dan saya tanggal 11 ulang tahun, hendera tanggal 25 ulang tahun, jadi sangat luar biasa.

Indonesia adalah negara kuat bulu tangkis, dan mempunyai banyak pemain tangguh di nomor ganda putra. Dalam 4 kali Olimpiade yang lalu, pasangan ganda putra Indonesia pernah dua kali tampil sebagai juara. Kali ini Kido dan Setiawan melanjutkan rekor ini dengan merebut kembali medali emas yang sempat lepas pada Olimpiade Athena tahun 2004. Sehubungan dengan itu, Kido mengatakan:

Dari ganda putra kita masih ketiga, bangga juga bisa meneruskan generasi. Mudah-mudahan ke depan ada ganda putra lagi.

Pasangan Kido/Setiawan memiliki teknik yang lengkap, pertahanan yang kuat dan daya kontrol yang bagus. Mereka menjuarai banyak turnamen terbuka pada tahun-tahun belakangan ini, khususnya merebut medali emas dalam kejuaraan dunia tahun lalu dan menempati peringkat pertama dunia. Berbicara tentang pertandingannya di Tiongkok kali ini, Kido mengatakan,

Saya rasa saya punya keuntungan di negara China, udah menang di 2006 dan 2007, mungkin ada percaya di sini.

Di bumi negara Tiongkok ini, dan di tengah sorak sorai penonton yang gegap gempita, Kido dan Setiawan dengan mudah mengalahkan lawannya dari Tiongkok di putaran terakhir. Mengenai kemenangannya itu, Kido mengatakan bahwa tekanan di kandang sendiri membuat pemain Tiongkok banyak melakukan kesalahan karena kurang sabar. Di lapangan pertandingan, siapa lebih berkepala dingin, kemungkinan akan mencapai kemenangan. Mereka sendiri kehilangan banyak poin pada set pertama karena kurang sabar. Dikatakannya,

Mereka terlalu buru-buru karena ingin menang, jadi bola terlalu buru-buru. Permainan depan kita lebih unggul, jadi set kedua dan ketiga kita lebih banyak bermain di depan net.

Perkataan Kido itu diiakan oleh pemain Tiongkok Cai Yun:

Mereka mengontrol lini depan kami tanpa memberi kesempatan kepada kami untuk melancarkan serangan balas. Setiap kali bertanding melawan mereka, terasa canggung, lebih-lebih ketika mereka melancarkan serangan beruntun tanpa memberi peluang kepada kami untuk membalas sehingga membuat kami berada pada posisi sulit.

Dengan teknik yang unggul dan kerjasama yang sempurna, pasangan Indonesia itu sekali lagi berhasil mempertahankan kehormatannya sebagai pasangan top dunia. Akankah pasangan Indonesia yang berusia 24 tahun itu tampil di Olimpiade 2010? Mereka mengatakan masih belum terpikir begitu jauh.

Kami yakin bahwa pasangan Indonesia yang tangguh itu pasti akan melangkah lebih jauh dan menyuguhkan pertandingan yang lebih bagus.