Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-17 22:11:09    
Kegembiraan Ganda Indonesia di Hari Merdeka

cri

Senyum tak bisa lepas dari Markis Kido dan Hendra Setiawan karena permintaan foto bersama dari masyarakat Indonesia di Beijing seperti tak kunjung reda. Kehadiran mereka pada acara perayaan 17 Agustus 2008 di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing membawa kegembiraan ganda. Bukan saja Indonesia berbangga karena berhasil mempertahankan kemerdekaan selama 63 tahun, tetapi karena juga berhasil mempertahankan tradisi emas Olimpiade dari cabang bulutangkis sejak Olimpiade Barcelona 1992.

Pada malam final ganda putra bulutangkis di Stadion Universitas Teknologi Beijing, Markis Kido dan Hendra Setiawan berhasil mempersembahkan emas pertama Indonesia dalam Olimpiade Beijing 2008 setelah mengalahkan tim ganda putra tuan rumah Cai Yun dan Fu Haifeng dengan pada set ketiga. Cai Yun dan Fu Haifeng yang berhasil memimpin dengan mengantongi kemenangan di set pertama, harus tunduk pada ganda putra nomor satu dunia yang kembali membuktikan kemampuan mereka, meskipun harus bermain dengan tekanan penonton Tiongkok yang mendukung tim kesayangan mereka.

Malam sebelumnya, Maria Kristin Yulianti berhasil memperoleh medali perunggu, setelah mengalahkan pemain tunggal putri Tiongkok Lu Lan. Maria yang juga merupakan kejutan manis bagi tim Olimpiade Indonesia berterima kasih atas dukungan warga Indonesia untuknya. "Sebelumnya, kita mau mengucapkan terima kasih buat semua yang ada di sini yang sudah mendukung kita, yang sudah memberikan kita semangat. Mungkin ini yang menjadikan saya bisa memberikan hasil yang terbaik. Dan mungkin ini juga hadiah bagi kemerdekaan Indonesia. Semoga Indonesia bisa lebih baik lagi. Terima kasih."

Malam nanti, masih ada final ganda campuran antara pasangan Liliyana Natsir dan Nova Widianto melawan pasangan Korea Selatan Lee Hyojung dan Lee Yongdae. Mengenai kesempatan Indonesia malam nanti, salah seorang pelatih tim bulutangkis Indonesia Hendrawan mengatakan, "Ya kita usaha lah. Lawan juga nggak ringan ya. Semua kesempatan sama, peluang juga 50-50. Jadi ya nanti tinggal perjuangannya gimana."

Mudah-mudahan kegembiraan ganda Indonesia tidak akan berhenti pada siang hari ini saja, tetapi juga berlipat ganda pada pertandingan malam nanti.