Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-08-26 16:47:19    
Dunia Bersorak Olimpiade Beijing Sudah Ditutup.

cri

Pada tanggal 24 Agustus malam waktu Beijing, anthem Olimpiade sekali lagi berkumandang di stadion nasional 'Sarang Burung' Beijing, ibukota Republik Rakyat Tiongkok, dengan demikian Olimpiade Musim Panas ke-29 yang telah berlangsung selama 16 hari dinyatakan berakhir.

" Kami menyatakan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing. Olimpiade Beijing merupakan sekali pesta Olimpiade yang sungguh-sungguh tidak ada keduanya." Demikian penilaian tulus hati Ketua Komite Olimpiade Internasional IOC, Jacques Rogge terhadap Olimpiade Beijing.

Selama 16 hari, Beijing memungkinkan dunia menghayati kecermelangan gerakan Olimpiade, sebaliknya dunia juga menyelami keluarbiasaan Beijing. Marilah kami bersama menyoraki Olimpiade, yaitu menyoraki semangat Olimpiade ' lebih cepat, lebih tinggi dan lebih kuat.'

" Selama 16 hari yang lalu, para atlet dari 204 negara dan daerah di dunia mengembangkan semangat Olimpiade, berjuang gigih dalam lingkungan kompetisi yang adil, memperagakan taraf kompetisi yang sangat tinggi dan wajah kompetisi yang sangat baik, menciptakan prestasi olahraga yang mengagumkan, seluruhnya memecahkan 38 rekor dunia dan 85 rekor Olimpiade.' Demikian kutipan pidato Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing, Liu Qi pada upacara penutupan Olimpiade Musim Panas ke-29.

Selama penyelenggaraan Olimpiade Beijing, banyak negara merealisasi impian merebut medali Olimpiade. Atlet Togo, Benjamin Boukpeti meraih sebuah medali perunggu dalam pertandingan nomor dayung, yang merupakan medali pertama yang diperoleh Togo dalam sejarah Olimpiade. Peyudo Mongolia, Tuvshinbayar Naidan meraih medali emas pertama Olimpiade dalam sejarah. Tim tenis meja putri Singapura menyumbangkan sebuah medali perak Olimpiade bagi kontingennya sejak tahun 1960. Jumlah atlet dari sepuluh ribu ke Olimpiade Beijing yang berhasil meraih medali adalah sangat sedikit. Akan tetapi, para atlet tetap aktif berpartisipasi dan berjuang gigih, dengan tindakannya mempraktekkan ide lain gerakan Olimpiade, yaitu menitik beratkan partisipasi daripada memperoleh medali.

Menyoraki Olimpiade yaitu menyoraki tuntutan Olimpiade ' perdamaian, persatuan, persahabatan dan kemajuan'.

Semua tuntutan itu merupakan asas tujuan gerakan Olimpiade yang diajukan Ayah Olimpiade Modern, Lebaron Pierre de Coubertin. Ini tidak saja membentuk inti semangat humaniora Olimpiade, tapi mewakili target bersama dambaan dan tuntutan seluruh umat manusia. Olimpiade memungkinkan orang yang berbeda bangsa, agama, kulit dan bahasa berkumpul menjadi satu, mencapai pengertian satu sama lain, mendorong persahabatan dan persatuan.

Tanggal 10 Agustus, dalam podium pemberian dan penerimaan hadiah nomor pistol angin 10 meter putri, peraih medali perak atlet Rusia, Natalia Paderina berpelukan erat dengan peraih medali perunggu dari Georgia, Nino Salukvadze. Sedangkan jauh di ribuan kilometer kampung halaman mereka Rusia dan Georgia tetap terjadi konflik bersenjata yang sengit. Orang Irak yang berada dalam kancah perang tetap tidak melepaskan tuntutan ambil bagian dalam pertandingan Olimpiade, sprinter putri Irak, Dana Hussein telah menangis selama 4 jam lebih ketika mendengar sendirinya mungkin tidak dapat ambil bagian dalam pertandingan Olimpiade Beijing. Setelah mengalami pengalaman yang berliku-liku, atlet putri Irak itu berhasil terjun dalam pertandingan di stadion nasional Sarang Burung. Kisahnya dengan kuat menganotasi semangat Olimpiade, yaitu ' perdamaian, persatuan, persahabatan dan kemajuan'.

Bersorak untuk Olimpiade, juga bersorak untuk Beijing sebagai kota tuan rumah Olimpiade kali ini dan bersorak kepada 1,3 miliar rakyat Tiongkok sebagai tuan rumah.

Selama 16 hari yang lalu, Olimpiade Beijing telah menerapkan semboyan utama " One World, One Dream". Sehingga target umum Olimpiade Beijing yang berkepribadian dan bertaraf tinggi dapat diwujudkan dengan sukses, sehingga tiga ide Olimpiade Beijing, ' Olimpiade Hijau, Olimpiade Iptek dan Olimpiade Humaniora" dapat termanifestasi sepenuhnya. Lapangan dan gedung olahraga yang spektakuler, upacara pembukaan dan penutupan yang luar biasa, organisir kompetisi yang efisiensi dan teratur, relawan yang antusias, semuanya telah memungkinkan Tiongkok mendapat pujian luas dunia. Ketua IOC Rogge menyatakan dengan terus terang, Beijing dipilih sebagai tempat penyelenggara Olimpiade adalah tepat. Direktur Pelaksana Olimpiade IOC, Gilbert Felli juga memberikan penilaian yang tinggi terhadap Olimpiade Beijing.

" Kami dapat mengkonfirmasi bahwa pertandingan berlangsung dengan lancar. Kami telah menyaksikan, lapangan dan gedung olahraga sangat bagus, pertandingan juga sangat seru. Yang lebih penting yalah, organisir kompetisi sangat lancar. Penanganan antara pejabat Tiongkok dan pejabat luar negeri juga sangat baik. Sampai sekarang, kami merasa puas untuk segalanya."

Menyinggung sumbangan Tiongkok terhadap gerakan Olimpiade, pejabat terkait IOC, He Zhenliang mengatakan, kecirian terbesar Olimpiade Beijing yalah partisipasi luas rakyat. 1.3 miliar rakyat Tiongkok dalam Olimpiade kali ini telah mendorong ide Olimpiade Hijau, Olimpiade Iptek dan Olimpiade Humaniora. Ketua IOC Rogge berpendapat, warisan Olimpiade Beijing mempunyai arti yang mendalam dan menjangkau jauh.

" Melalui Olimpiade kali ini, dunia dapat lebih banyak mengenal Tiongkok, sedangkan Tiongkok juga lebih banyak mengenal dunia."

Dengan diringi anthem indah Olimpiade Beijing, api Olimpiade pelan-pelan meredup, Olimpiade Beijing dengan sukses merampungkan misinya. London sebagai kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas ke-30 telah menerima bendera Olimpiade. Dari Athena ke Beijing, dan dari Beijing ke London, tongkat estafet Olimpiade bersama dengan semangat Olimpiade diteruskan turun temurun.