Presiden Tiongkok Xi Jinping hari ini (18/11)menyampaikan pidato yang berjudul “Menguasai Peluang Zaman, Bersama Mengupayakan Kemakmuran Asia-Pasifik” di depan Pertemuan Informal Pemimpin Organisasi Kerja Sama Asia Pasifik (APEC) yang sedang digelar di Port Moresby, ibukota Papua Nugini.
Dalam pidatonya, secara terlebih dahulu Presiden Xi menyampaikan terima kasih atas upaya yang dilakukan pemerintah Papua Nugini, khusus Perdana Menteri Peter Oneil, demi penyelenggaraan APEC kali ini.
Presiden Xi mengatakan, pembangunan dan reformasi sedang terjadi di seluruh dunia saat ini. Revolusi teknik baru dan pembaharuan industri berkembang pesat, sistem pengelolaan global mengalami restrukturisasi, tata internasional pun berubah pesat. Sementara itu, terdapat pula pertentangan pada perkembangan global, proteksionisme, unilateralisme cenderung muncul kembali, sistem perdagangan multilateral mengalami dampak besar, situasi perkembangan ekonomi dunia sedang menghadapi banyak risiko dan faktor yang tidak pasti.
Di depa persimpangan sejarah, orang yang cerdas harus mengikuti arus sejarah. Kita harus dengan jelas mencatat situasi besar dunia demi merintis masa depan. Untuk itu Presiden Xi meluncurkan 4 usulan.
Pertama, mempertahankan pengintegrasian ekonomi regional, membentuk ekonomi Asia-Pasifik yang terbuka. Presiden Xi mengatakan, kita harus terus mendorong liberalisasi dan kemudahan perdagangan dan investasi. Kita harus membawakan globalisasi ekonomi ke arah yang lebih terbuka, inklusif, sejahtera umum, seimbang dan menang bersama.
Kedua, mempertahankan dorongan inovatif, mendidik daya pendorong yang baru. Ekonomi digital adalah arah perkembangan di Asia-Pasifik bahkan seluruh dunia. Kita harus dengan ketat menguasai arus perkembangan sejarah, secara menyeluruh melaksanakan Peta Internet dan Ekonomi Digital, menggali daya potensi pertumbuhan ekonomi digital.
Ketiga, mempertahankan jaringan yang interkoneksi, mendorong pembangunan inklusif secara bersamaan. Interkoneksi merupakan dasar bagi pembangunan inklusif, yang sangat dipentingkan Tiongkok. Melalui upaya 5 tahun ini, inisiatif “Belt and Road” sedang berkembang ke tahap baru. Pada April 2019, Forum Puncak “Belt and Road” untuk Kerja Sama Internasional ke-2 akan digelar di Tiongkok.
Keempat, terus memperdalam hubungan kemitraan, bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan. Hubungan kemitraan yang terdiri dari saling percaya, toleransi, kerja sama dan menang bersama telah menajdi kekayaan bersama bagi APEC yang bersejarah hampir 30 tahun. Adalah wajar terdapat perselisihan antar para negara anggota APEC karena memiliki keadaan negara yang berbeda. Yang terkunci adalah kita hendaknya mengembangkan semangat mitra, memecahkan perselisihan melalui konsultasi demi menemukan solusinya.
Dalam pidatonya Presiden Xi mengatakan, pembangunan Tiongkok tak dapat terpisahkan dari kerja sama Asia-Pasifik, sementara itu juga mendatangkan peluang kepada perkembangan Asia-Pasifik. Tiongkok akan terus memperdalam kerja sama di Asia-Pasifik, mengintensifkan kerja sama pragmatis dengan semua pihak, demi memberikan kontribusi baru kepada pembangunan dan kemakmuran di kawasan Asia-Pasifik.