China News Service: Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian hari Jumat kemarin (5/4) menerbitkan sebuah artikel yang berjudul “Stabilitas Tiongkok dan Ekonomi Dunia” di Harian Kompas Indonesia. Dubes Xiao Qian dalam artikel itu menunjukkan, ekonomi Tiongkok yang bertumbuh dengan kualitas tinggi itu akan membawa lebih banyak peluang bagi dunia dan menginjeksikan dinamika yang kuat kepada ekonomi dunia.
Dubes Xiao dalam artikel itu mengatakan, Sidang Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat (MPPR) Tiongkok yang digelar di Beijing bulan lalu telah mengeluarkan sinyal kepada dunia bahwa Tiongkok berkepercayaan untuk mengembangkan ekonomi yang berkualitas tinggi serta memperluas keterbukaan dan mengupayakan kemenangan bersama, dalam rangka menginjeksikan dinamika yang kuat kepada ekonomi dunia yang tengah menghadapi tekanan.
Menurut artikel itu, kini Tiongkok sedang menghadapi lingkungan internal dan eksternal yang semakin rumit serta tantangan dan risiko yang semakin besar. Akan tetapi, ekonomi Tiongkok cukup ulet, berpotensial dan berinovatif, kecendrungan ekonomi Tiongkok yang membaik dalam jangka panjang itu tidak akan berubah.
Pemerintah Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 pada kisaran 6 hingga 6,5 persen. Itulah keputusan rasional terhadap ekonomi Tiongkok yang terus bertumbuh secara relatif cepat dan bermutu tinggi. Pemangkasan prediksi secara layak itu menguntungkan transformasi ekonomi Tiongkok dari pertumbuhan cepat menjadi pertumbuhan berkualitas tinggi, menguntungkan bagi pemenuhan terhadap berbagai tuntutan termasuk menstabilkan penempatan kerja, perampungan pembangunan masyarakat makmur sejahtera yang moderat secara menyeluruh, serta mencegah dan mengatasi risiko utama, menguntungkan penjaminan ruang fleksibel transformasi pola struktural dan konversi energi kinetik baru dan lama, juga menguntungkan pewujudan target perkembangan ekonomi dan sosial Tiongkok yaitu “menstabilkan pertumbuhan, menjamin penempatan kerja dan menyejahterakan rakyat”.
Menurut artikel itu, Tiongkok tidak akan mengubah tekadnya untuk mendorong keterbukaan secara menyeluruh. Lingkungan bisnis di Tiongkok akan diperbaiki seiring dengan diberlakukannya “UU Investasi Pengusaha Asing” dan berbagai peraturan, dokumen dan tindakan terkait lainnya. Tiongkok akan terus memperluas bidang keterbukaan dan mengoptimalkan distribusi program keterbukaan, dalam rangka mewujudkan kemajuan bersama Tiongkok dengan berbagai negara.
Tiongkok tidak akan mengubah ketetapan hatinya untuk membangun bersama Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (B&R). Inisiatif yang berpegang pada prinsip “membahas bersama, membangun bersama, dan berbagi bersama” itu dicetuskan oleh Tiongkok dan dimiliki oleh seluruh dunia. Tiongkok akan bersama dengan berbagai negara untuk membangun Satu Sabuk Satu Jalan yang bermutu tinggi, berstandar tinggi dan berlevel tinggi, sehingga dapat menciptakan peluang yang semakin besar demi berbagai negara di Asia dan seluruh dunia termasuk Indonesia.
Tiongkok tidak akan mengubah kebijakannya yang berpegang pada multilateralisme dan mengupayakan kemenangan bersama. Dalam latar belakang proteksionisme global dan unilateralisme yang terus meningkat, pertumbuhan ekonomi dunia yang melamban, serta unsur ketidakstabilan dan ketidakpastian yang meningkat itu, Tiongkok selalu mempertahankan multilateralisme, peningkatan kerja sama internasional, menjaga globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, mengupayakan keinklusifan, kesejahteraan dan kemenangan bersama, serta berupaya menjadi faktor penstabil utama yang mendorong pertumbuhan positif ekonomi dunia.
Artikel itu pada akhirnya mengatakan, ke depannya Tiongkok akan terus bersama dengan berbagai negara termasuk Indonesia untuk mengatasi kesulitan, berkembang bersama dan menginjeksikan dinamika yang kuat kepada ekonomi dunia.