KTT Menkeu dan Presiden Bank Sentral ASEAN plus Tiongkok, Jepang, Korea Selatan Digelar

2019-05-03 10:32:48  

XINHUA: Konferensi Menteri Keuangan dan Presiden Bank Sentral ASEAN dengan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan (10+3) digelar di Nadi, Fiji pada Hari Kamis kemarin (2/5). KTT menfokuskan situasi ekonomi makro global dan regional, prospek kerja sama kuangan dan moneter regional 10+3, reformasi mekanisme dan topik-topik lainnya. KTT mengeluarkan pernyataan untuk mendorong perkembangan ekonomi regional maupun global.

图片默认标题_fororder_asean

KTT berpendapat, meskipun lingkungan ekonomi global semakin serius, kawasan 10+3 tetap merupakan mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi global, dan menghadapi berbagai resiko, antara lain pergesekan perdagangan, merosotnya kebutuhan ekstrnal, mengetatnya lingkungan moneter global. Berbagai pihak menegaskan kembali untuk memelihara prinsip regionalisme yang berdasarkan perdagangan multilateral dan berpegang pada keterbukaan, menentang proteksionisme dalam segala bentuk, meningkatkan taraf investasi perdagangan dalam kawasannya, memperdalam lebih lanjut pasar modal dalam negeri, dan mendorong perubahan tipe ekonomi.

KTT mengakui kemajuan penting yang dicapai dalam mekanisme kerja sama keuangan dan moneter 10+3 di bidang kestabilan ekonomi dan moneter regional, serta meluluskan persetujuan Arah Strategis Kerja Sama Keuangan dan Moneter 10+3, setuju untuk memperluas area kerja sama strategis dari memelihara kestabilan ekonomi dan moneter sampai ke pertumbuhan dan pengintegrasian ekonomi regional, terus menemukan ruangan kerja sama yang baru, meningkatkan efensiensi kerja sama mekanisme serta menyempurnakan struktur pembenahan ekonomi regional.

KTT menilai tinggi peranan penting yang dimainkan Kantor Penelitian Ekonomi Makro 1-+3 di bidang-bidang pemantauan ekonomi makro, pelaksanaan uultilatralisasi inisiatif Chiang Mai (CMIM) serta bantuan tekonlogi kepada para anggota. KTT menegaskan kembali akan terus mendukung CMIM untuk melaksanakan tugasnya sebagai organisasi internasional yang independen, dapat dipercayai dan profesional.

Menteri Keuangan Tiongkok, Liu Kun menilai tinggi kontribusi penting dari kerja sama keuangan dan moneter 10+3 untuk memelihara kestabilan ekonomi dan moneter regional, dia menyarankan berbagai pihak untuk terus mendorong inisiatif kerja sama sekarang. Pertama, mengusahakan arah perkembangan CMIM, meningkatkan kemampuan penyelamatan jaringan keamanan moneter. Kedua meningkatkan daya pemantauan ekonomi Kantor Penelitian Ekonomi Makro 10+3, meningkatkan dukungan terhadap mekanisme keuangan dan moneter 10+3. Ketiga, aktif melaksanakan peta jalan jangka menengah baru Inisiatif Pasar Obligasi Asia (ABMI), memperdalam perkembangan pasar obligasi mata uang domestik regional. Di atas dasar inilah, bergandengan tangan bersama untuk mencari ruangan kerja sama yang baru, meningkatkan kerja sama keuangan dan ekonomi regional ke level yang lebih tinggi, menanggapi resiko dan tantangan dari luar, bersama-sama melindungi kestabilan dan kemakmuran kawasan Asia Timur. 

常思聪