Mantan Perdana Menteri Thailand, Mantan Ketu Partai Demokratis Aphisit Wetchanchiwa hari Senin kemarin (9/12) di Bangkok dalam wawancara dengan wartawan mengenai dikemukakannya RUU tentang Xinjiang oleh AS menyatakan, negara manapun tidak memperbolehkan kekuatan ekstern dengan tak beralasan mencampuri masalah agama dan HAM, dan ia menyatakan sangat memahami dan mengakui upaya besar pemerintah Tiongkok pada masalah Xinjiang.
Ia seterusnya mengatakan, perbuatan AS pada masalah Xinjiang tak lain hal dengan perbuatannya pada masalah Hong Kong, kedua-duanya adalah manifestasi pikiran unilateral AS.
Ia mengatakan, biarkan bagaimanapun AS dan Barat menyerang Tiongkok pada masalah Xinjiang, kenyataannya lebih kuat dari perkataan, cara terbaik untuk membalas serangan ialah biarkan semua orang mengetahui kebenaran, sementara dengan cara memperhatikan kepentingan berbagai pihak memungkinkan rakyat setempat memelihara kepercayaan agamanya, dan tidak mendatangkan dampak terhadap keamanan negara dan kestabilan sosial.
