Mantan Ketua Kongres dan Mantan Wakil Perdana Menteri Thailand, Pokin Palakul baru-baru ini menyatakan, percobaan AS untuk menimbulkan kontradiksi di dalam negeri Tiongkok dengan menggunakan masalah HAM, menekan Tiongkok dari aspek politik, namun keberhasilan perkembangan berbagai etnis Tiongkok sudah membuktikan, langkah yang diambil oleh pemerintah Tiongkok dalam masalah Xinjiang adalah tepat sepenuhnya.
Pokin Palakul berpendapat, pemerintah Donald Trump tidak saja menekan Tiongkok di bidang ekonomi, melancarkan perang dagang, tetapi juga mencoba menindas Tiongkok dari sudut politik dengan menggunakan masalah HAM, AS menempatkan tentaranya di berbagai negara tetangga Tiongkok, maksudnya jelas untuk mengepung Tiongkok dari sudut strategis. Akan tetapi Tiongkok tidak berniat untuk melancarkan perang, Tiongkok tidak bermaksud menjadikan negara manapun sebagai musuh, Tiongkok menjunjung prinsip hidup berdampingan secara damai, khususnya hidup berdamping secara harmonis dengan berbagai etnis.
Pokin Palakul mengatakan, dirinya pernah berkunjung ke daerah etnis minoritas Tiongkok, penduduk setempat mengatakan kepadanya bahwa pemerintah sangat memperhatikan perkembangan etnis minoritas, walau sedikit terbelakang dalam perkembangan, namun pemerintah tak pernah melupakan mereka.
