Mahasiswa Indonesia di Wuhan: Kami Merasa Tenang Berkat Pemerintah Tiongkok Yang Efektif Mencegah dan Mengontrol Epidemi

2020-01-30 14:44:16  

图片默认标题_fororder_-1-

Mencetusnya epidemi virus Corona jenis baru di Wuhan menimbulkan keprihatinan masyarakat Indonesia di Tiongkok, khususnya para mahasiswa Indonesia di kota Wuhan. Namun menghadapi wabah serius, mereka tidak cemas dan gelisah, melainkan merasa tenang hati karena adanya berbagai langkah pencegahan epidemi, jaminan barang-barang kehidupan serta perhatian dari anggota keluarga.

Gerard adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi S2 di bidang hubungan internasional Universitas Norma Tiongkok Sentral. Ketika menerima wawancara wartawan China Media Group,  dia mengakui:

“Kondisi warga negara Indonesia di sini baik-baik saja, tidak ada yang terinfeksi, kami semua masih sehat walafiat. Pihak Kampus pun juga sudah menghimbau kami, jika tidak ada keperluan khusus, kami disarankan untuk sementara tidak keluar, termasuk mengurangi aktivitas di luar kampus. Tindakan preverentif dari pihak kampus juga cukup baik, di mana kami diberikan masker, sabun cuci tangan, dan juga termometer, secara cuma-cuma oleh kampus. Jadi setiap hari, kami dingatkan untuk selalu memakai masker pada saat kami keluar itu pertama memang pasti, kedua, termometer itu digunakan untuk mengukur suhu tubuh kita, dan kita setiap hari sebelum jam 12 siang harus melaporkan kondisi kita termasuk data suhu badan kita ke pihak kampus. Jadi kalau misalkan pihak kampus melihat data yang sudah masuk, jikalau ada mahasiswa yang memang panas tubuhnya lebih dari 37 derajat, maka pihak kampus akan melakukan tindakan selanjutnya. ”

Dia memperkenalkan, WNI yang berada di kota Wuhan kiranya 102, untuk Propinsi Hubei kira-kira 250 lebih WNI. Kami sudah dinaumi oleh Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, dan juga Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, setiap hari kami juga update ada laporan khusus kepada pihak-pihak terkait mengenai kondisi WNI yang ada di Propinsi Hubei, khususnya kota Wuhan, termasuk barang-barang logistik yang kita butuhkan. Kami juga diberikan dana oleh KBRI untuk memberi barang-barang keperluan sehari-hari, seperti sembako, makanan dan lain-lainnya. Setiap hari kami terus berkontak dengan keluarga kami di Indonesia, intinya kami memastikan keluarga kami di Indonesia bahwa kami baik-baik saja, kami sehat walafiat. Rasa khawatir memang ada, setiap orang tua setiap keluarga pasti mengkhawatirkan WNI khusunya mahasiswa Indonesia yang sedang menempus studi di Wuhan dan juga Propinsi hubei, maka kami selalu memastikan keluarga bahwa semua terpenuhi dan baik-baik saja.

图片默认标题_fororder_-2-

Mila, seorang mahasiswa Indonesia yang bertamasya di kota Wuhan mengakui, kondisi hari ini lebih kondusif dibanding hari pertama pemerintah Tiongkok untuk menutup transportasi di Wuhan. Pagi tadi saya sempat berbelanja, saya lihat orang-orang juga sudah mulai keluar rumah, ada anak kecil mulai main di backgrand. Saya pribadi lebih tenang dibanding hari-hari awal. Di lingkungan sekitar apartemen kami, setiap hari disemprot secara berkala, jadwalnya pun ditempelkan. Kami puas atas fasilitas yang diberikan kampus dan pemerintah Tiongkok. 

王伟光