Setelah mengadakan rapat dengan tim federal pemerintah untuk melawan wabah pada hari Senin lalu (13/4), Presiden Filipina Rodrigo Duterte berpidato melalui TV. Ia mengatakan, karena terdampak oleh wabah, pemerintah Filipina perlu memberikan subsidi kepada 18 juta keluarga yang berpendapatan rendah, perekonomian pemerintah sedang jatuh dalam kesulitan. Saat ini Filipina tidak saja harus menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut, tapi juga harus menghadapi masalah yang diciptakan oleh AS.
Duterte mengatakan, karena wabah sedang merebak di AS, dan mereka sangat kekurangan staf medis, maka pemerintah AS mengajukan, siapa pun yang mempunyai kualifikasi sebagai perawat, dapat mengajukan permohonan visa ke Kedutaan Besar AS di Filipina, AS akan memberikan visa pada hari itu juga agar orang-orang tersebut dapat segera berangkat ke AS.
Duterte mengimbau para staf medis Filipina untuk tidak meninggalkan tanah air, karena Filipina juga sedang menghadapi situasi wabah yang serius. Pemerintah Filipina tidak dapat memberikan gaji yang relatif tinggi kepada staf medis, oleh sebab itu gaji yang tinggi di luar negeri mempunyai daya tarik tertentu bagi staf medis Filipina, tidak sedikit staf medis yang bahkan menandatangani kontrak kerja dengan lembaga pengobatan AS, Duterte menyatakan pengertiannya terhadap hal ini. Sementara itu ia juga mengatakan, jika mereka ingin pergi dan melayani negara lain dan rakyat negara lain, dirinya memahami, namun dirinya berharap mereka dapat mengingat bahwa Filipina juga sedang mengalami penderitaan. Wabah saat ini baru gelombang pertama saja.
