Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne hari Senin (18/5) lalu menyatakan, banyak negara mendukung resolusi terkait wabah Covid-19 yang dikemukakan oleh Uni Eropa (UE) dalam Majelis Kesehatan Dunia WHA. Hal ini menunjukkan pentingnya “penyidangan internasional independen” yang dikemukakan Australia. Ini adalah kemenangan komunitas internasional. Australia merasa terinspirasi sebagai anggotanya yang aktif dan kuat.
Berkenaan dengan hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian dalam jumpa pers Selasa kemarin (19/5) menyatakan, rancangan resolusi terkait wabah Covid-19 yang sedang dibahas dalam Majelis Kesehatan Dunia sesuai dengan pendirian pihak Tiongkok, dan memperlihatkan kesepahaman luas berbagai negara dunia. Rancangan resolusi sama sekali bukan hal yang sama dengan “penyidangan internasional yang independen” yang dikemukakan Australia sebelumnya.
Zhao Lijian menyatakan, Tiongkok mendukung evaluasi secara menyeluruh tehadap upaya penanggulangan wabah global, menarik kesimpulan dan menutupi kekurangan setelah wabah global akhirnya terkontrol. Pekerjaan ini memerlukan sikap ilmiah dan profesional, memerlukan doninasi WHO, dan memerlukan dipertahankannya prinsip yang objektif dan adil. Ini adalah pendirian Tiongkok yang konsekuen dan tegas. Rancangan resolusi terkait wabah Covid-19 yang sedang dibahas Majelis Kesehatan Dunia sesuai dengan pendirian pihak Tiongkok dan memperlihatkan kesepahaman luas berbagai negara dunia. Pihak Tiongkok aktif berpartisipasi dalam konsultasi dan pengajuan rancangan resolusi tersebut bersama dengan berbagai pihak.
Zhao Lijian menambahkan, pihak Australia disarankan membaca teks asli rancangan resolusi tersebut dengan cermat bukan memberikan kesimpulan dengan sembarangan. Jika Australia bersedia melepaskan manipulasi politik terhadap wabah berdasarkan rancangan resolusi terkait WHO dan kembali ke kesepahaman umum masyarakat internasional, hal ini akan disambut pihak Tiongkok.