Seorang warganegara Turki bernama Mehmet Ali Patoglu baru-baru ini di sosmed menceritakan pengalamannya di Tiongkok. Ia mengatakan, “Saya pernah melakukan deteksi asam nukleat di Kota Guangzhou, Tiongkok. Harganya murah dan tenaga medis juga ramah. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. Tindakan pencegahan dan pengendalian wabah yang saya saksikan di Guangzhou sangat mengesankan. Saya mengharapkan agar negara-negara lain dapat belajar dari pengalaman Tiongkok.”
Mehmet Ali Patoglu bergerak di bidang perdagangan ekspor-impor dan sering pulang pergi antara Turki dan Tiongkok. Sesudah terjadinya wabah Covid-19 di Tiongkok, teman-temannya menyuruhkan dia jangan pergi ke Tiongkok lagi. Ia yakin bahwa Tiongkok pasti dapat mengontrol wabah. Pada tanggal 1 Maret, Ali tiba di Guangzhou dan langsung mendonasikan 2.000 masker kepada staf bandara dan 30 ribu pasang sarung tangan kepada polisi setempat. Ia mengatakan, “Saya rasa inilah kewajiban saya untuk menyumbangkan tenaga kepada Tiongkok sebagai kampung halaman kedua saya.”
Tiongkok berangsur-angsur berhasil mengontrol penularan wabah. Sementara itu, situasi penanggulangan wabah di negara-negara lain masih serius. Pada waktu itu, sejumlah politikus Amerika Serikat (AS) terus mengeluarkan opini yang tidak bertanggung jawab dan memfitnah Tiongkok dalam pemberitaan, hal itu sangat menjengkelkan Ali. Ali berpendapat, tujuan final mereka tak lain adalah menghalangi pembangunan Tiongkok.
Sekarang ini, berbagai sektor usaha di Tiongkok sedang dengan cepat kembali beroperasi dan berproduksi, perusahaan Ali di Guangzhou juga sudah beroperasi dengan normal. Ia penuh keyakinan terhadap masa depan ekonomi Tiongkok dan hubungan perdagangan antara Turki dan Tiongkok.