Proyek Pelabuhan Lamu Kenya merupakan proyek penting dalam kerangka Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan, sekaligus salah satu rantai yang penting Koridor Kenya-Sutan Selatan-Ethiopia, juga adalah proyek infrastruktur terbesar di Afrika.
Pada bulan Maret lalu, timbul kasus virus corona di Kenya, pemerintah segera memberlakukan jam malam, proyek dermaga nomor 1-3 menghadapi kesulitan kekurangan barang-barang dan kekurangan tenaga kerja. Sejumlah buruh muda dari Tiongkok tetap giat bekerja supaya proyek itu dapat dirampungkan tepat pada waktunya.
Eksekutif bidang listrik dan air proyek dermaga nomor 1-3 Zhang Wenjie yang dilahirkan pada tahun 1990-an telah bekerja dua tahun di luar negeri. Sebenarnya dia dapat pulang tanah air sebelum Kenya menghentikan layanan penerbangan, tapi dirinya tidak pulang. Dia tetap melanjutkan tugasnya melatih buruh lokal, menyelesaikan masalah berkurangnya teknisi dan meningkatkan efisiensi pekerjaan di lapangan. Melalui upaya setengah bulan lamanya, Zhang Wenjie dengan sukses menyelesaikan penyaluran kabel listrik di area yang luas.
Pada awal Januari 2020, karena rekan-rekan pulang tanah air, di lapangan kerja hanya t Shi Xinyu sendirian yang bertugas sebagai teknisi. Shi Xinyu dengan sukses memobilisasi buruh-buruh lokal bekerja di lapangan dan tidak pulang. Atas upayanya, proyek berjalan dengan mulus menurut rencana.
Shi Xinyu juga memperhatikan kesehatan buruh di tengah pandemi, memberitahukan mereka protokol kesehatan dan memberikan pendampingan psikis kepada sesama buruh. Tiap hari dia mendeteksi suhu badan para pekerja di lapangan pembangunan, memperhatikan kesehatannya. Di lokasi pembangunan dilengkapi carian pembersih tangan dan desinfektan untuk digunakan kaum buruh. Pada akhirnya, mereka dengan sukses menyelesaikan tugas pembangunan pada 28 Maret lalu.