Akademisi Malaysia: Saksikan Kebebasan Beragama Kaum Muslim Tiongkok dan Kerukunan Bangsa

2020-07-03 11:52:07  

Pusat Kebudayaan Tionghoa Malaysia hari Rabu lalu (1/7) menggelar seminar di Kuala Lumpur. Pada kesempatan itu, Dr Awang Sariyan, seorang akademisi terkemuka, Ketua Pengarah Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia merangkap profesor di Universitas Pendidikan Sultan Idris telah membagikan pengalamannya ketika berkunjung ke daerah Xinjiang dan berbagai tempat di Tiongkok. Ia menyaksikan dengan mata dan kepalanya sendiri bahwa kaum Muslim di Tiongkok menikmati kebebasan beragama dan berbagai suku bangsa hidup dengan rukun.

Awang Sariyan memperkenalkan pengalamannya saat mengunjungi Xinjiang, ia membenarkan adanya sejumlah besar Mesjid di berbagai tempat dan para umat Islam dapat beribadah secara bebas, tidak seperti laporan keliru yang dilaporkan oleh media Barat.

Rais bin Yatim, anggota Dewan Negara Malaysia dan juga mantan Menteri Luar Negeri Malaysia dalam kata sambutannya pada upacara pembukaan seminar tersebut menunjukkan, ia yakin bahwa seminar hari itu dapat mendorong pemahaman terhadap keadaan Xinjiang Tiongkok, dan memberikan observasi yang lebih obyektif dan lebih menyeluruh seputar penanganan masalah suku bangsa pemerintah Tiongkok. Ia juga berpendapat bahwa liputan sejumlah media Barat seputar Xinjiang penuh prasangka, masyarakat internasional seharusnya tidak mempercayai liputan media Barat secara sepihak, seminar tersebut akan memperlihatkan informasi yang lebih nyata dan lebih meyakinkan.

“Xinjiang adalah wilayah suci Tiongkok, masalah Xinjiang sepenuhnya tergolong urusan dalam negeri Tiongkok. Diyakini pemerintah Tiongkok memiliki tekad dan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan Xinjiang dengan baik”, tutur Rais bin Yatim.

王伟光