Bergandengan Tangan melalui “Belt and Road”

2020-07-12 15:18:16  

图片默认标题_fororder_xi1

Pada 2015, bertepatan dengan 600 tahun Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Samudra barat,  11 Juli ditetapkan  sebagai “Hari Peringatan Pelayaran Cheng Ho ke Samudra Barat”. Topik hari peringatan tersebut pada tahun ini adalah “bergandengan tangan memelihara kelancaran logistik internasional”.

Dalam sejarah Tiongkok, Pelayaran Cheng Ho ke Samudra Barat  merujuk kepada tujuh ekspedisi pelayaran ke Samudra Barat yang dipimpin laksamana Cheng Ho yang digelar pada abad ke-15 Dinasti Ming.

Selama 7 kali pelayarannya, Cheng Ho sempat mengunjungi lebih dari 30 negara dan daerah. Di berbagai kesempatan, Presiden Tiongkok Xi Jinping beberapa kali menceritakan riwayat Cheng Ho, dan menegaskan bahwa pelayaran Cheng Ho itu dilakukan melalui kapal barang yang bersahabat tapi bukan melalui kapal perang dengan meriam tajam.

Di depan pembukaan Forum KTT “Belt and Road” untuk Kerja Sama Internasional pada Mei 2017, Presiden Xi mengatakan, jalur sutera zaman dulu telah membuka jendela baru persahabatan antar Tiongkok dengan berbagai negara. Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah benda budaya kuno termasuk Bangkai kapal Batu Hitam yang tenggelam seribu tahun lebih akhirnya ditemukan di perairan Bangka .

Dalam pidatonya di depan DPR-RI pada Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengatakan, terdapat banyak koleksian porselen di Museum Nasional Indonesia, hal ini menandakan persahabatan antar rakyat kedua negara telah bersejarah lama, justru seperti pepatah Tiongkok yang berbunyi :di segenap penjuru terdapat kenalan baik, ujung langit bagaikan tetangga dekat”.

600 tahun yang lalu, jejak Laksamana Cheng Ho menjangkau hingga Samudra Atlantik dengan melalui Selat Malaka dan Samudra Hindia. Hari ini kita hendaknya terus mewariskan semangat “Belt and Road”, ini baru arus utama dunia yang harus kami menjalankan.

Sekarang ini, wabah Covid-19 sedang merajalela di dunia, Presiden Xi Jinping mengemukakan harus menjadikan “Belt and Road” sebagai jalan untuk bersama-sama menanggulangi wabah, secara bergandengan tangan mendorong pembangunan komunitas senasib.

Dalam surat kepada Presiden RI Joko Widodo bertepatan dengan 70 tahun pembukaan hubungan diplomatik RRT-RI yang jatuh pada April lalu, Presiden Xi Jinping mengatakan, persahabatan Tiongkok dan Indonesia bersejarah lama. Selama 70 tahun pembukaan hubungan diplomatik, hubungan bilateral mencapai kemajuan besar. Khususnya tahun-tahun terakhir ini, level hubungan kedua negara ditingkatkan lebih lanjut dan kerja sama diperluas terus, pembangunan bersama “Belt and Road” mencapai hasil bernas, hal-hal tersebut telah mendatangkan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara sekaligus memberikan kontribusi luar biasa kepada kemakmuran regional maupun internasional.

陈曦