Jubir Presiden Filipina hari Sabtu lalu (1/8) menyatakan, Presiden Rodrigo Duterte telah mendengar laporan tentang peningkatan cepat kasus virus corona dan memerintahkan tim kerja Badan Pengelola Penyakit Tular (IATF-EID) meneliti apakah perlunya meningkatkan lagi level karantina di ibukota Manila.
Pada hari itu, Departemen Kesehatan Filipina mengumumkan, jumlah kasus terkonfirmasi virus corona bertambah 4.963 orang, yang mencetak rekor baru, sehingga jumlah kasus terkonfirmasi di Filipina totalnya mencapai 98.232 orang. Ini adalah kedua harinya kasus positif melampaui 4 ribu orang, sedangkan Kota Manila melaporkan penambahan kasus positif sebanyak 2.667 orang, yang merupakan terbanyak di seluruh Filipina. Terhitung sampai 31 Juli lalu, jumlah kasus terkonfirmasi di Manila secara akumulatif tercatat 50.611 orang, merupakan pusat wabah di seluruh negeri.
Menurut Departemen Kesehatan Filipina, hingga saat ini, di Filipina 56 persen dari 1.400 ranjang di ICU, 52 persen dari 111.000 ranjang di tempat karantina dan 57 persen dari 3.900 ranjang khusus untuk pasien infeksi virus corona telah digunakan, dengan indeks penggunaannya masih terus meningkat.
Pada 31 Juli lalu, Duterte melalui TV mengumumkan Daerah Manila terus melaksanakan karantina normal di komunitas.
Sebelum itu, Kepala Institut Kedokteran Filipina Mario Panaligan menyerukan pemerintah kembali melaksanakan karantina di Manila antara 1-15 Agustus. Seruan Mario mendapat dukungan dari berbagai badan kesehatan.
Menurut laporan media setempat, setelah Presiden Duterte mengeluarkan pidato negara pada 27 Juli lalu, badan penyakit menular Filipina telah mengumumkan beberapa tindakan perbaikan untuk meningkatkan pengetesan virus corona, mengintensifkan pelacakan penyebaran kasus virus corona serta tindakan karantina.