Pada tanggal 20 Agustus 2020, perusahaan Tiongkok SINOVAC dan perusahaan BUMN Indonesia PT Bio Farma telah menandatangani mou mengenai pembelian dan penyuplaian bahan baku vaksin Covid-19. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Tohir. Pada masa depan, kedua pihak akan meneruskan kerja sama, dan mendorong produksi vaksin di Indonesia, agar menangani wabah virus corona di tanah air.
Menurut komitmen tersebut, SINOVAC akan mengirimkan 40 juta dosis vaksin kepada Indonesia mulai dari bulan November tahun 2020 hingga Maret 2021. Ini merupakan pesanan ekspor vaksin yang terbesar bagi perusahaan Tiongkok dari luar negeri.
Dalam upacara pembukaan World Health Assembly yang baru berlalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya menunjukkan, vaksin Tiongkok setelah ujicoba dan produksi berskala besar akan memberikan sumbangan kepada negara-negara berkembang dalam penanganan virus corona sebagai produk publik global. Tiongkok juga bersedia bersama berbagai negara dalam kerja sama penelitian dan produksi vaksin. Indonesia adalah negara yang sangat penting tidak hanya bagi Tiongkok tetapi bagi seluruh dunia. Perusahaan Tiongkok tidak hanya menjual vaksin kepada Indonesia, juga ingin membantu Inodnesia dalam penelitian dan produksi setempat.
Sebenarnya, sejak terjadinya Covid-19, Tiongkok dan Indonesia saling membantu, ini mencerminkan persahabatan yang erat dan kukuh antara kedua negara. Presiden Xi Jinping telah dua kali mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Joko Widodo, dan mencapai kesepahaman penting dalam kerja sama penanganan Covid-19. Pemimpin kedua negara juga menghimbau meningkatkan kerja sama dalam penelitian vaksin dalam pertemuan puncak khusus G-20 untuk melawan Covid-19. Lapisan tinggi kedua negara juga memelihara komunikasi dalam kerja sama di bidang vaksin. Komitmen antara SINOVAC dan PT Bio Farma merupakan langkah penting dalam kerja sama kedua negara, dan pasti akan disambut oleh rakyat kedua negara.