“It’s a shame,” demikian ujar Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada wartawan pada 22 September waktu setempat saat memberikan respons terhadap angka kematian COVID-19 yang menembus 200.000 jiwa di AS. Ia menambahkan, “Jika kami menangani wabah tidak sebagus sekarang, maka kematiannya akan melambung hingga 2,5 juta orang.”
Menanggapi silat lidah Trump, media AS menyindirnya kerap kali “menyombongkan” betapa hebatnya menangani pandemi, dan mencela Tiongkok “harus bertanggung jawab atas pandemi COVID-19”. Ia berjanji akan melakukan vaksinasi massal kepada masyarakat sebelum April tahun depan. Akan tetapi, sosok presiden tersebut rupanya lupa komitmennya pada bulan Maret lalu, di mana dia mengatakan bahwa jika angka kematian dari COVID-19 di AS tidak menembus 200.000 jiwa, maka hal itu akan menunjukkan “performa baik” pemerintah AS.