Tiongkok dan Kamboja hari ini (12/10) secara resmi menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas. Pejabat dari Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa liberalisasi perdagangan komoditas dan pengaksesan pasar pelayanan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut sudah mencapai level perjanjian perdagangan bebas yang paling tinggi pada masa kini.
Menteri Perdagangan Tiongkok Zhang Shan dan Menteri Perdagangan Kamboja hari ini secara resmi menandatangani perjanjian tersebut secara virtual.
Menurut perjanjian, Tiongkok memberlakukan tarif nol persen terhadap 97,53% produk Kamboja dengan 97,4% produknya menikmati tarif nol persen segera setelah penandatanganan perjanjian. Produk-produk Kamboja yang akan diberlakukan tarif nol persen mencakup pakaian, sepatu dan produk pertanian. Sementara itu, Kamboja memberlakukan tarif nol persen terhadap 90% produk buatan Tiongkok dari semua kategori komoditas, di antaranya 87,5% produk akan segera diberlakukan tarif nol persen setelah penandatanganan perjanjian. Komoditas yang tercantum dalam daftar preferensial bea cukai tersebut mencakup bahan tekstil, produk jadi tekstil dan produk elektronik. Perjanjian perdagangan bebas tersebut menandai taraf tertinggi dari semua perjanjian bilateral hingga saat ini.
Di bidang pelayanan, komitmen keterbukaan pasar kedua negara dalam perjanjian perdagangan bebas juga menunjukkan tingkat paling tinggi yang tiada taranya dalam sejarah.
Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Kamboja adalah perjanjian perdagangan bebas pertama yang khusus mencantumkan Inisiatif “Sabuk dan Jalan” sebagai salah satu pasal atau lembaran yang tunggal. Kedua negara menyetujui memperdalam kerja sama di bidang infrastruktur, investasi dan koridor ekonomi, mendorong perusahaan kedua negara mengadakan kerja sama perdagangan, investasi, kapasitas produksi dan pelestarian lingkungan.
