Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu

2021-03-11 09:32:30  

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian

Tahun ini adalah genap 30 tahun penjalinan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN. Selama 30 tahun ini, Tiongkok dan ASEAN maju secara berbarengan dan telah menegakkan ide bersatu padu, saling membantu dan sama derajat dalam rangka membangun Asia yang makmur dan berprospek cerah. Praktek 30 tahun ini telah membuktikan, hubungan Tiongkok-ASEAN telah menjadi teladan sukses kerja sama kawasan Asia-PAsifik, juga adalah contoh nyata dalam pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian6

Forum Hubungan Tiongkok-ASEAN yang bertajuk HUT ke-30 penjalinan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN hari Selasa (09/03) diadakan di Jakarta. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Luo Zhaohui dan Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi menghadiri forum tersebut secara virtual.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian2

Selama 30 tahun terakhir, sebagai salah satu mitra ASEAN, Tiongkok telah menciptakan banyak rekor baru, yaitu negara pertama yang bergabung dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara (TAC), negara pertama yang menjalin hubungan mitra strategis dengan ASEAN, negara pertama yang membahas pembangunan zona perdagangan bebeas dengan ASEAN, negara pertama yang dengan tegas mendukung posisi sentral ASEAN dalam kerja sama regional Asia Timur.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian7

Selama 30 tahun lalu, Tiongkok dan negara-negara ASEAN selalu bergotong royong dalam penanganan sederet tantangan berat, dari krisis moneter Asia tahun 1997, wabah SARS pada 2003, tsunami Samudera Hindia pada tahun 2004 hingga krisis keuangan global pada tahun 2008. Sejak pandemi Covid-19 merebak, Tiongkok dan ASEAN terus bekerja sama erat dan saling membantu untuk bersama menanggulangi wabah, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjamin kehidupan rakyat, dan membangun kawasan Asia Timur menjadi zona percontohan  penanggulangan pandemi COVID-19 dan daya penggerak dalam pemulihan ekonomi global.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian8

Pada saat yang istimewa ini, pemimpin Tiongkok dan Indonesia dengan aktif melakukan komunikasi dan pertukaran melalui pendekatan Cloud Diplomacy untuk memperkuat hubungan kedua pihak secara politik. Tiongkok dan ASEAN sedang meningkatkan hubungan kedua pihak ke level baru untuk terus memperkaya konotasi kerja sama. Justru seperti apa yang dinilai Sekjen ASEAN Lim Jock Hoi, Tiomgkok adalah mitra strategis yang paling dinamis bagi ASEAN, mengembangkan hubungan dengan Tiongkok sangat penting bagi ASEAN.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian5

Selama 30 tahun silam, kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-ASEAN mencapai kemajuan luar biasa. Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (FTA) diresmikan pada 2010. Protokol Peningkatan FTA Tiongkok-ASEAN secara resmi dan komprehensif diberlakukan pada 2019. Dibandingkan tahun 1991, pertumbuhan volume perdagangan kedua pihak mengalami lonjakan 80 kali lipat, dan telah menerobos 684,6 miliar dolar AS pada 2020.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian3

Tahun-tahun ini, dari produk pertanian seperti kopi, durian sampai produk primer seperti baja dan kertas, banyak produk ASEAN telah masuk pasar Tiongkok. Pada tahun 2020, volume perdagangan Tiongkok-ASEAN terus meningkat dan telah mewujudkan terobosan bersejarah, di mana Tiongkok dan ASEAN saling merupakan mitra perdagangan terbesar bagi pihak lain.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_dm11

Menurut data terbaru yang diumumkan Biro Umum Pabean Tiongkok, volume eskpor Indonesia terhadap Tiongkok meningkat 10,1% pada tahun 2020, dengan produk berciri khas seperti kopi memainkan peranan penting dalam peningkatan neraca perdagangan kedua negara. Dubes Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun menyatakan, peningkatan konsumsi Tiongkok memperkuat kepercayaan Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk bernilai tambah tinggi seperti kopi luwak ke Tiongkok.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_dm12

Penandatanganan RCEP pada 2020 adalah manifestasi keinginan negara-negara ASEAN dan Tiongkok untuk berkembang dan makmur bersama, juga merupakan aksi bersama kedua pihak untuk menjaga multilateralisme dan perdagangan bebas, akan terus mendorong potensi kerjasama Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Sebagai dua ekonomi penting kawasan Asia, Tiongkok dan ASEAN akan kian menjadi tumpuan harapan bagi pemulihan dan perkembangan ekonomi dunia.

Seiring dengan peningkatan kerja sama Inisiatif Sabuk dan Jalan  dan penyinergian antara strategi pembangunan Tiongkok-ASEAN, dewasa ini, makin lama makin banyak perusahaan Tiongkok menanam modal dan terlibat dalam pembangunan besar-besaran infrastruktur di negara-negara ASEAN. Proyek jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dijalankan dengan lancar dan mantap. Pembangunan jalur kereta api Tiongkok-Laos serta jalur kereta api Tiongkok-Thailand juga terus mencapai kemajuan.

Senasib Sepenanggungan Hubungan Tiongkok-ASEAN selama 30 Tahun Lalu_fororder_30nian4

Saat ini, vaksin virus Corona telah menjadi tumpuan harapan dan ikhtiar penting untuk memenangi pertempuran melawan COVID-19 dan mendorong pemulihan ekonomi. Tiongkok dan negara-negara ASEAN terus mempertahankan kerja sama multilateral, memaksimalkan fungsi vaksin sebagai produk publik, meningkatkan kerja sama dalam penelitian, pembelian serta produksi vaksin demi bersama mendorong aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di kawasan ini dan seluruh dunia. Dari menanggapi krisis keuangan Asia, tsunami keuangan global hingga memerangi pandemi Covid-19, Tiongkok dan ASEAN selalu bergotong royong dan saling mendukung, dan persahabatan antara rakyat kedua pihak terus diperdalam. Ini menciptakan kondisi yang kondusif untuk meningkatkan kualitas hubungan antara kedua pihak, juga memberi daya penggerak yang baru untuk pembangunan masyarakat senasib sepenanggungan Tiongkok-ASEAN yang lebih erat.

Menilik kembali sejarah selama 30 tahun ini, kesuksesan kerja sama Tiongkok-ASEAN terutama diuntungkan tiga aspek. Pertama, saling menghormati dan sama derajat, dengan teguh berpegang pada garis besar tetangga rukun dan bersahabat. Pemimpin-pemimpin kedua pihak memelihara kontak erat dan komunikasi strategis, membuat cetak biru  perkembangan hubungan Tiongkok-ASEAN. Kedua pihak selalu mempertahankan musyawarah bersahabat, menaati prinsip seperti saling tidak memcampuri urusan dalam negeri lain, dan mempertimbangkan keyanmanan pihak lain. Kedua, berfokus pada perkembangan, saling menguntungkan dan menang bersama, berupaya keras untuk menyejahterakan kehidupan rakyat. Ketiga, terus mendorong pertukaran rakyat kedua pihak.

Tahun ini, Tiongkok akan menghidupkan rencana Repelita Ke-14, dan terus meningkatkan level keterbukaan. Ini pasti akan memberi lebih banyak peluang bagi kerja sama Tiongkok-ASEAN. Ketika memperingati genap 30 tahun penjalinan hubungnan dialog Tiongkok-ASEAN, kedua pihak tidak boleh berpuas diri dan berhenti pada hasil-hasil kerja sama yang sudah tercapai. Sebaliknya, kita harus menjaga momentum kemajuan, demi bersama-sama membangun hubungan kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN pada level yang lebih tinggi, dan terus mendorong perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran di kawasan ini.

赵颖