Fakta Nyata Penanggulangan Wabah AS ke-7, Negara Hoaks Nomor Satu di Dunia

2021-08-19 10:45:45  

Fakta Nyata Penanggulangan Wabah AS ke-7, Negara Hoaks Nomor Satu di Dunia

“Fake News”, ini adalah perkataan yang selalu diucapkan oleh mantan pemimpin AS, namun frasa ini menjadi sebuah lukisan nyata komunitas AS sekarang. Sejak pandemi Covid-19 merebak, info palsu komunitas AS mengenai pandemi tersebar di mana-mana, menenggelamkan pengetahuan umum sains dan semangat rasional yang dibutuhkan dalam penanggulangan wabah, sementara juga membuktikan pandangan tiga Think Tank Tiongkok dalam sebuah laporan penelitian, yaitu AS boleh disebut sebagai negara hoaks nomor satu di dunia.

Pada awal meletusnya pandemi, lapisan pengambil kebijakan Gedung Putih mengabaikan peringatan dini dari berbagai pihak, melewatkan masa terbaik untuk mencegah dan mengontrol wabah. Tapi dibandingkan ketidakmampuan mereka dalam memutuskan penularan virus, para politikus AS lebih pandai menyebarluaskan info palsu mengenai pandemi daripada siapa pun. Pemimpin AS yang sering memaki “berita palsu” itu menyebut wabah sebagai influenza besar dan akan hilang seiring dengan menghangatnya cuaca, dan gemar mempromosi opini ilmu palsu seperti ‘Chiloroquine dapat mengobati Covid-19’, ‘injeksi disinfektan dapat membunuh virus’ dan lain sebagainya, sejumlah warga AS akhirnya kehilangan nyawa karena mudah tertipu.

Fakta Nyata Penanggulangan Wabah AS ke-7, Negara Hoaks Nomor Satu di Dunia

Sementara itu, media sosial utama Barat membiarkannya saja dengan alasan kebebasan opini dan menyebabkan banjirnya info palsu. Menurut data penelitian yang diumumkan tahun lalu oleh periset Aliansi Sains Universitas Cornell AS, dari awal Januari sampai akhir Mei tahun lalu, dalam 38 juta lebih artikel yang dimuat di media Inggris global mengenai pandemi Covid-19, 1,1 juta lebih di antaranya mengandung informasi palsu. Artikel-artikel tersebut dikutip sebanyak 36 juta kali lebih di berbagai media sosial, dan tiga perempatnya di Facebook.

Kini, jumlah kasus terdiagnosa Covid-19 di AS totalnya  tercatat lebih dari 37 juta, dan kasus kematian total lebih dari 620 ribu, kedua-duanya merupakan angka tertinggi di dunia. Fakta telah menunjukkan, penanggulangan wabah di AS gagal total, dan negara hoaks nomor satu di dunia sedang menelan buah pahitnya. Kebohongan yang dibuat oleh politikus AS berdasarkan keegoisan politiknya untuk menimpakan tanggung jawab tidak hanya telah menipu rakyat AS, namun juga mengganggu proses penanggulangan wabah global. Para pembuat dan penyebar hoaks yang berniat jahat itu harus diusut pertanggung jawabannya.

贲月梅