Di dalam lapangan pertandingan tenis meja Paralimpik Tokyo kali ini, seorang pemain bola pingpong yang cacat lengan yang servis dengan menggunakan jari kaki dan menggigit raket telah mengundang perhatian luas masyarakat.
Ibrahim Hamadtou yang berusia 48 tahun ini berasal dari Mesir. Pada usia 10 tahun, dia cacat kedua lengannya dalam sebuah kecelakaan kereta api. Dia pernah bekerja sebagai seorang tukang kayu, dan mencoba main sepak bola, akhirnya dia memilih main bola pingpong.
Meskipun cacat lengan telah memberi pukulan yang berat bagi dia, namun kehidupannya tak pernah mengalami kemuraman. Dia cinta main bola pingpong, dan mengerahkan tenaga yang di luar bayangan kami semua. Sejak tahun 1986 dia mulai berlatih tenis meja dan hingga 2015 dia baru tampil di depan pertandingan kaliber dunia, main tenis meja telah memakan waktu 29 tahun bagi dia, cuma servis yang sederhana dia pun berlatih segenap hari.
Melalui latihan keras dan rajin yang berulang, dia telah berkemampuan unik yaitu mencengam raket di mulutnya dan melakukan servis dengan bantuan jari kakinya.
Dengan kecanduan terhadap tenis meja dan semangat yang tak pernah tunduk, Ibrahim berhasil meraih kursi sebagai wakil Mesir di Paralimpik Rio pada tahun 2016.
Sekarang, dia telah memulai perjalanan Paralimpik kedua kalinya di Tokyo. Ibrahim menyatakan, cacat bukannya kehilangan lengan atau kaki, atau yang lainnya. Cacat yang sesungguhnya adalah kamu langsung pasrah terhadap apa yang kamu cintai. “Saya ingin kasih tahu semua orang, tiada hal yang lengkara, jikalau kamu berani berupaya demi hal yang kamu cintai, ” demikian ujarnya.
