Dua puluh tahun yang lalu, Amerika Serikat (AS) menginvasi ke Afghanistan. Belum lama berselang, AS hengkang secara terburu-buru dan tidak bertanggung jawab dari Afghanistan, dengan meninggalkan Afghanisan dalam kondisi diluluhlantakkan di mana rakyat hidup sengsara dirongrong kaum teroris yang terus merajalela. Kebiadaban AS tersebut telah mengundang kritikan masyarakat dalam dan luar negeri AS.
Pemimpin agama Kabul menyatakan, selama 20 tahun pendudukannya di Afghanistan, AS tidak pernah melakukan hal-hal substantif apa pun yang membantu rakyat di negeri ini dapat hidup secara swasembada. Yang dilakukannya hanyalah angkat kaki secara tergesa-gesa. Bangunan yang dibangunnya sesederhana seperti rumah kayu yang penuh rumput liar di halaman. Sementara saat kelompok setan itu meninggalkan negerinya, mereka malah menghancurkan rumah-rumah tersebut.
Perbuatan jelek AS di Afghanistan tidak hanya dibenci keras oleh warga Afghanistan yang menderitanya, tapi juga tidak didukung dan tidak dipahami oleh masyarakat AS. Masyarakat AS mengeluh bahwa perang Afghanistan yang dilancarkan AS dari awal sampai akhirnya selalu mengulangi kesalahan demi kesalahan, dan tak pernah berhasil sedikit pun.
