Laboratorium AS yang Mencurigakan Harus Terima Penyelidikan Penelusuran Sumber Virus yang Sama

2021-08-30 10:34:55  

Laboratorium AS yang Mencurigakan Harus Terima Penyelidikan Penelusuran Sumber Virus yang Sama

Belum lama berselang, badan intelijen AS membuat laporan penyelidikan masalah penelusuran sumber virus COVID-19 dan menganggap tidak bisa dikesampingkan kemungkinan ‘kebocoran laboratorium’. Pihak Tiongkok selalu mendukung penelusuran sumber virus secara ilmiah, dan laporan yang diumumkan bersama oleh pakar WHO dan Tiongkok pada akhir Maret tahun ini juga menunjukkan bahwa virus COVID-19 sangat tidak mungkin bocor dari laboratorium Tiongkok. Namun pihak AS tetap mempertahankan argumentasi ‘kebocoran laboratorium’, maka dirinya harus menaati prinsip keadilan, yaitu membuka laboratorium biologisnya yang sering memiliki insiden dan dicurigai, dan menerima penyelidikan penelusuran sumber virus yang sama.

Kini telah berakhir penelitian penelusuran sumber virus bagian Tiongkok yang secara luas diakui kalangan ilmu pengetahuan internasional, dan sikap Tiongkok yang terbuka, transparan serta bertanggung jawab dinilai tinggi masyarakat internasional. Kesimpulan penelitian yang diumumkan bersama pakar Tiongkok dan pakar WHO telah teruji oleh ilmiah. Pendapat bahwa ‘virus COVID-19 tidak berhubungan dengan laboratorium Wuhan’ telah menjadi kesepahaman kalangan akademisi internasional.

Namun, pihak AS berulang kali menggembar-gemborkan apa yang disebut sebagai ‘argumentasi tentang kebocoran laboratorium’ tanpa mempedulikan kesimpulan penelusuran sumber virus tahap pertama, bahkan menugaskan badan intelijennya membuat laporan penelusuran sumber virus dalam waktu 90 hari, membuat kesimpulan induktif dengan pernyataan yang ambigu, dan mencoba mencoreng Tiongkok lagi. Hal ini memungkinkan dunia sekali lagi melihat dengan jelas bahwa sejumlah politikus AS kini menjadi histeri demi menimpakan tanggung jawab dan mencoreng Tiongkok.

Seperti yang diketahui umum, Institut Virologi Wuhan telah menerima pakar WHO sebanyak dua kali, akan tetapi, hingga kini AS maish belum membuka laboratorium biologisnya kepada dunia luar, terutama Laboratorium Biologis Fort Detrick dan Universitas Carolina Utara yang memiliki sejarah lama dan catatan keamanan yang buruk dalam penelitian virus corona, serta diragukan secara luas oleh masyarakat internasional. Jika pihak AS tidak mengesampingkan kemungkinan ‘kebocoran laboratorium’, maka mereka pertama-tama harus membuka kedua lokasi ini untuk menerima penyelidikan internasional.

Selain itu, lebih dari 200 laboratorium biologis AS yang tersebar di seluruh dunia adalah rahasia yang ditutup-tutupi AS. Menurut laporan media, di lokasi beberapa laboratorium pernah terjadi penyakit menular berbahaya dalam skala besar.

Penelusuran sumber virus COVID-19 adalah penelitian ilmiah bukan alat untuk menimpakan tanggung jawab. AS sendiri tidak transparan, tidak bertanggung jawab dan tidak bekerja sama,, malah menimpakan tanggung jawabnya kepada Tiongkok. Hal ini bagaikan menyebarkan virus politik dan dengan serius menyabot kerja sama global dalam penanggulangan wabah. Menghadapi imbauan keras masyarakat internasional untuk menyelidiki laboratorium biologis AS, jika AS menolaknya dengan membuta-tuli, ini akan lebih lanjut mengungkapkan maksud sesungguhnya AS yaitu mempolitisasi penelusuran sumber virus dan mengungkapkan identitasnya yang sejati yaitu ‘negara tersangka sumber virus’.

黄晓芳