Jacques Rogge, mantan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), wafat pada usia 79 tahun. Kabar duka tersebut diumumkan oleh IOC yang dikutip oleh Reuters pada Senin kemarin(30/8).
Menurut situs web IOC, sebagai pernyataan salut, bendera Olimpiade akan dikibarkan setengah tiang selama 5 hari di Gedung Olimpiade, Museum Olimpiade dan di semua tempat IOC.
Setelah Rogge wafat, Presiden IOC sekarang, Thomas Bach mengenang kembali riwayatnya. “Jacques mencintai olahraga dan senang bersama dengan para atlet - ia menyampaikan antusiasme kepada semua orang yang mengenalnya.
Cintanya pada olahraga menular, "Ia adalah Presiden yang berprestasi, membantu memodernisasi dan mereformasi IOC. Ia juga pendukung keras olahraga yang bersih, dan berjuang tanpa kenal lelah melawan kejahatan doping.”
Pada Juli 2001, Rogge menjadi Presiden Komite Olahraga Belgia dan Eropa sebelum terpilih sebagai Presiden IOC ke-8 pada 2001. Rogge berkali-kali menyatakan dukungannya kepada Olimpiade Beijing.
Pada Agustus 2003, dia memprasangka “Olimpiade Beijing pasti akan menjadi suatu Olimpiade yang paling unggul dalam sejarah”.
Di depan upacara penutupan Olimpiade Beijing, Rogge mengubah kata “best” yang selalu digunakan sebelumnya menjadi “truly Exceptional Games” untuk menilai tinggi Olimpiade Beijing.
Pada November 2014, dia diberi penghargaan prestasi seumur hidup oleh IOC.