Dalam wawancaranya dengan CGTN dan CMG, juru bicara Taliban Afghanistan Zabihullah Mujahid menyatakan, Taliban mengutuk aksi ilegal tentara AS yang sewenang-wenang melakukan serangan di negara lain. Dikatakannya, jika ada ancaman potensial apa pun, AS seharusnya memberitahui Taliban, bukannya secara sepihak melancarkan serangan dan mengakibatkan rakyat jelata tewas dan terluka.
Mengenai keadaan serangan udara tentara AS yang melukai rakyat jelata, menurut laporan CMG, di lokasi peledakan sama sekali tidak ada jejak ledakan sekunder yang disebut tentara AS.
Menurut keadaan terbaru yang diketahui jurnalis CMG untuk Kabul, mereka pergi ke lokasi kejadian serangan udara tentara AS, dan rasa terbesar adalah kebohongan.
Kebohongan pertama, lokasi serangan
Sebelumnya AS pernah mengatakan, AS melakukan serangan terhadap sebuah kendaraan yang sedang menuju bandara Kabul, namun di lokasi serangan, dari foto dapat dilihat dengan jelas, dua mobil ini diparkir di rumah penduduk setempat, dan rumah itu sangat padat, tiada jejak keberangkatan.
Kebohongan Kedua, identitas korban tewas dan terluka
Saudara korban tewas sempat diwawancarai. Ketika itu, dia kebetulan tidak berada di lokasi, sehingga luput dari malapetaka ini. Dia memberitahu bahwa sasaran tentara AS adalah insinyur yang bekerja untuk badan negeri asing selama 17 tahun.
Korban tewas ini serta sepupunya telah memperoleh visa evakuasi ke negeri asing, mereka sedang menunggu dijemput di rumah mereka menuju bandara untuk meninggalkan Afghanistan.
Jika mereka adalah anggota organisasi ekstremis, bagaimana mereka memperoleh visa evakuasi tersebut dengan penyelidikan AS atau negara lain, bagaimana mereka mempunyai kualifikasi pergi ke bandara Kabul untuk meninggalkan Afghanistan?
Dapat dilihat, sasaran yang diserang AS disebut sebagai anggota organisasi ektremis, tapi kini sepertinya tak dapat terbukti.
Kebohongan ketiga: lokasi kejadian ledakan
koresponden CMG mengambil banyak foto di lokasi kejadian ledakan. Dapat dilihat dengan jelas, di lapangan terdapat dua mobil yang rusak parah, jika ledakan sekunder akibat peluru roket dalam serangan udara pasukan AS mengakibatkan lebih banyak orang tewas atau terluka, maka kekuatan ledakan di lapangan pasti lebih besar, tidak hanya satu mobil yang rusak parah, sedangkan satu mobil lainnya rusak ringan.
Setelah terjadi ledakan, ada media asing yang mengadakan liputan di lokasi, mereka telah mengenal keadaan lokasi, sedangkan penduduk di sekitarnya, dan sanak keluarga korban tewas telah memberitahukan keadaan kepada wartawan asing, namun dalam liputan, media asing tetap berkata bahwa tentara AS melakukan pembunuhan di lokasi tetap, karena terdapat bahan ledakan di dalam mobil sehingga terjadi ledakan sekunder yang menyebabkan lebih banyak orang tewas dan terluka, hal ini membuat penduduk di lokasi kejadian sangat marah.
