Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

2021-09-01 16:55:52  

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Pentagon AS mengumumkan sudah menyelasaikan aksi penarikan pasukannya dari Afghanistan pada hari Senin (30/08) waktu setempat.

Pada 20 tahun lalu, atas nama anti-terorisme, AS melancarkan perang di Afghanistan. 20 tahun kemudian, dengan alasan “mengakhiri perang yang berlangsung lama”, AS “melarikan diri” dari Kabul dengan secara terburu-buru.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Selama 20 tahun ini, perang telah meninggalkan bekas luka yang mendalam di Afghanistan, puluhan ribu orang tewas akibat perang, sedangkan kemiskinan dan kelaparan terus menghantui negeri ini.

Dari Vietnam, Suriah, sampai Afghanistan, 3 paket yang sering dibanggakan oleh AS, yaitu nilai, tentara dan dolar AS sudah berulang kali terbukti gagal, dan AS pun menjadi "trouble maker."

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Pertama, demokrasi AS tidak bisa mengubah dunia. AS selalu menganggap demokrasi pemungutan suara yang dilaksanakan di AS adalah cara yang dapat menyelesaikan semua masalah masyarakat, dan membangun suatu sistem demokratik ala Barat dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Afghanistan. Sebenarnya, masalah yang paling urgen di Afghanistan ialah kemiskinan, keterbelakangan, serta konflik antar agama dan etnis.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

AS memaksa melaksanakan apa yang disebut "demokrasi Barat" di Afghanistan, mengabaikan keunikan etnis dan sukunya, hal ini mengakibatkan diferensiasi masyarakat dan politik serta ketidakstabilan di Afghanistan yang semakin serius. Ambil contoh dengan pemilihan umum terakhir di Afghanistan, dari 37 juta warga Afghanistan, hanya terdapat 9,4 juta pemilih terdaftar, dan hanya tidak sampai 2 juta orang berpartisipasi dalam pemungutan suara. Dan dari 1,82 juta suara yang sah, suku yang mendukung Ashraf Ghani memilih Ghani, suku yang mendukung calon lain, Abdullah, memilih Abdullah, sedangkan suku-suku lain bahkan tidak berminat untuk memungut suara. Hasilnya, Ghani terpilih kembali sebagai presiden dengan 924.000 suara, dengan tingkat perolehan suara 50,64%.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Ketika suatu rezim tidak mendapat pengakuan luas dan negeri itu juga tidak stabil, struktur rezim ditakdirkan tidak bisa bertahan lama. Mempromosikan demokrasi AS secara paksa, pastilah akan membawa kegagalan.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Kedua, Tentara AS tidak bisa menaklukkan dunia. Ketika penarikan mundur pasukan AS dari Bandara Kabul, satu foto dengan seorang prajurit wanita AS "menggendong bayi Afghanistan di bandara" diposting oleh beberapa akun media sosial militer AS baru-baru ini, dan itu dijuluki "kejayaan kemanusiaan".

Namun siapa dapat bayangkan, si prajurit wanita ini tewas dalam serangan di bandara Kabul lima hari kemudian. Dia hanyalah salah satu korban dari ribuan prajurit asing yang meninggal dunia di medan perang Afghanistan.

Dan yang paling menyedihkan ialah “buah pahit” perang ini harus ditelan oleh rakyat Afghanistan.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Di satu sisi, untuk kepentingan sendiri, AS mendukung sejumlah kekuatan ekstremis di Afghanistan untuk melawan kekuatan lain, hal ini mengakibatkan kekacauan yang serius.

Di Kabul, peledakan bom dan serangan teror sudah terbiasa, kehidupan rakyat Afghanistan sangat sulit dan tidak aman dalam perang yang terus berkecamuk.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Di sisi lain, korban jiwa karena pengeboman yang tidak sengaja dan kekejaman yang ditujukan kepada penduduk sipil oleh pasukan sekutu yang dipimpin oleh AS di Afghanistan tak terbilang banyaknya. Menutur statistik, dalam perang Afghanistan, totalnya lebih dari 30 ribu penduduk sipil dibunuh oleh pasukan AS atau meninggal dunia karena perang yang dibawa oleh AS, selain itu masih terdapat 60 ribu lebih warga sipil teruka dalam perang tersebut.

Meskipun sekarang perang sudah berakhir, namun pasukan AS tetap memicu kekacauan. Pada 29 Agustus lalu, serangan udara pembalasan dendam AS terhadap organisasi ekstrem mempengaruhi tempat permukiman, dikabarkan, serangan udara tersebut telah mengakibatkan beberapa anak Afghanistan tewas.

Selama 20 tahun ini, tanah ini penuh dengan pengeboman dan tembakan, kemiskinan dan kelaparan, kematian serta perpisahan.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Ketiga, dolar AS tidak bisa bertukar dengan dunia damai. Menurut proyek biaya perang yang dihitungkan Universitas Brown AS bahwa dari tahun 2001 hingga April 2021, perang Afghanistan telah menelan biaya pembayar pajak AS sekitar $2,261 triliun.

Namun $2,261 triliun membawa apa untuk Afghanistan? Membawa 240 ribu orang tewas dan jutaan pengungsi kehilangan rumah dan meninggalkan kampung halamannya. Menurut statistik, Afghanistan telah lama berkutat di barisan negara-negara paling tidak maju, PDB per kapitanya menduduki peringkat ke-213 di dunia, sekitar 72% rakyat Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan, dan tingkat pengangguran setinggi 38%. Umur harapan hidup rata-rata orang Afghanistan hanya 53,25 tahun, menduduki urutan terakhir di seluruh dunia.

Nilai, Tentara dan Dolar AS Gagal Tuntas dalam Perang Afghanistan

Selain itu, dengan “dorongan” AS, industri penanaman narkoba berkembang pesat di Afghanistan. Tanaman candu yang ditanam oleh penduduk setempat akan menjadi "sumber kejahatan" yang membahayakan generasi muda Afghanistan.

Orang AS mengeluh begitu banyak uang salah digunakan, namun bagi orang Afghanistan, uang itu dibelanjakan dengan membawa malapetaka dan merenggut banyak jiwa.

Dalam perang yang selama 20 tahun ini, dari menggulingkan pemerintahan Taliban sampai "diantar" oleh Taliban adalah satu siklus, di mana AS selalu dibayangi ancaman teror yang tak kunjung selesai. Hal ini telah dengan penuh membuktikan bahwa uji demokrasi ala Barat dan tiga paket yang dibanggakan oleh AS, yaitu nilai, tentara dan dolar AS sudah berakhir dengan "kegagalan total".

Pendeknya, AS seharusnya mawas diri, apakah AS sungguh-sungguh ingin memberantas terorisme, atau hanya untuk kepentingan politik sendiri yang pada akhirnya menghasilkan buah pahit ini?

Sebenarnya, yang harus dilakukan AS ialah dengan sungguh-sungguh menjadikan terorisme sebagai musuh seluruh umat manusia, dan bekerja sama dengan negara besar lainnya untuk memberantas sumber terorisme. Setelah Taliban kembali naik panggung, Barat telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan bertambahnya serangan teror. Diharapkan AS melakukan introspeksi yang sungguh-sungguh atas kesalahan dan kejahatannya agar peringatan tersebut tidak akan menjadi kenyataan.

 

赵颖