Kantor Berita Xinhua: Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, sejarah berkali-kali membuktikan bahwa kehadiran Amerika Serikat di negara dan daerah lain tidak menguntungkan keamanan, stabilitas dan perdamaian dunia.
Raisi mengatakan hal tersebut dalam sidang kabinet kemarin (1/9). Menurut informasi situs resmi Kepresidenan Iran, dalam sidang tersebut Raisi mengatakan, apa yang terjadi di Afghanistan selama 20 tahun silam adalah tanda jelas pelanggaran hak asasi manusia secara terang-terangan dewasa ini.
Raisi mengatakan, dilihat dari jumlah wanita dan anak-anak Afghanistan yang dibunuh atau cacat dan terluka dalam beberapa tahun ini saja, dapat diketahui bahwa di Afghanistan sedang terjadi “bencana yang sunyi”. Kehadiran AS di luar negeri tidak pernah menciptakan keamanan, namun selalu merusak keamanan, kestabilan dan perdamaian.
Walaupun AS sudah selesai menarik mundur tentaranya dari Afghanistan pada akhir Agustus lalu, tapi peperangan Afghanistan yang dilancarkannya selama 20 tahun masih dipermasalahkan di dunia internasional.
