Lelucon Politik yang Dimainkan AS Harus Berhenti

2021-09-02 15:21:27  

Lelucon Politik yang Dimainkan AS Harus Berhenti

Setelah mengadakan investigasi penelusuran sumber virus Corona selama tiga bulan, laporan yang dikeluarkan badan intelijen AS penuh dengan kata “mungkin, barangkali”, hal ini ditertawakan oleh kalangan luar bahwa mereka tak dapat mengeluarkan laporan apa pun. Akan tetapi, badan intelijen dan Gedung Putih AS mempunyai caranya sendiri untuk menimpakan kesalahan, yaitu terus memfitnah dan menodai Tiongkok.

Tak diragukan lagi, apa yang mereka sebut sebagai laporan adalah hasil penelusuran sumber yang dipolitisasi, tingkat sains dan kepercayaannya adalah nol. Memang tidak mengherankan jika AS tidak dapat mengeluarkan kesimpulan yang dapat dipercaya orang, karena dari semula hal ini telah menjadi lelucon politik.

Lelucon Politik yang Dimainkan AS Harus Berhenti

Dunia telah melihat dengan jelas bahwa sejumlah politikus AS tidak berniat dan tidak mampu mengadakan investigasi penelusuran sumber virus Corona, mereka membuat lelucon penelusuran sumber yang dipolitisasi, yang bertujuan untuk melemparkan tanggung jawab kegagalan penanggulangan wabah mereka, menutupi kecurigaan publik terhadap AS dalam penanganan wabah, bahkan menggunakan hal ini untuk mencoreng dan mencegah perkembangan Tiongkok. Hal ini memanifestasikan niat jahat AS. Pemerintah AS yang gagal dalam penanganan wabah menimbulkan ketidakpuasan rakyat. Sementara itu, di bawah tekanan masalah inflasi, penarikan tentara AS dari Afghanistan, serta pertentangan antara kedua partai dan diferensiasi politik, politikus AS sangat perlu mencari kambing hitam untuk menutupi kegagalan pemerintahannya, maka Tiongkok sekali lagi menjadi target AS. Dilihat dari segi jangka panjang, mempolitisasikan penelusuran sumber virus akan menjadi kartu strategis AS untuk mencegah perkembangan Tiongkok.

Politikus AS menjadikan Tiongkok sebagai musuh imajiner, hal ini mengingatkan orang-orang Don Quixote yang berimajinasi kincir angin sebagai raksasa, hotel sebagai benteng, dan kambing-kambing sebagai musuh dalam novel karya Miguel de Cervantes Saavedra. Ini merupakan hal yang sangat konyol, dan pasti akan sia-sia belaka. Ini bukan impian kesatria yang dibuat sejumlah politikus AS, melainkan impian hegomoni satu-satunya yang mereka buat.

 

赵颖