Marah Besar! Perancis Panggil Kembali Dubes untuk AS dan Australia

2021-09-19 13:30:41  

Perancis mengumumkan sebuah keputusan yang luar biasa pada Jumat lalu(17/9) untuk memanggil kembali Duta Besar untuk AS dan Australia. Ini merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menlu Perancis Jean Yves Le Drian dalam pernyataannya mengatakan, keputusan ini diambil untuk memenuhi permintaan Presiden Emmanuel Macron sebagai tanggapan bagi “keadaan yang sangat serius” yang  diumumkan AS dan Australia pada 15 September yang lau.

“Keadaan yang sangat serius” artinya AS, Inggris dan Australia mengumumkan pembentukan persekutuan keamanan baru, Australia membatalkan kontrak pembelian kapal selam yang ditandatanganinya dengan Perancis. Bisnis direbut oleh AS, kontrak dibatalkan oleh Australia, Perancis tidak bertahan lagi, segera mengambil tindakan diplomatik yang terpaksa dilakukan, yaitu memanggil kembali duta besar, ini juga memperlihatkan kemarahan besar Perancis.

Marah Besar! Perancis Panggil Kembali Dubes untuk AS dan Australia

AS dan Australia bermain curang dan bersekongkol memang mengakibatkan kemarahan Perancis, tindakan ini seperti pisau membawa pelukaan dan penghinaan menusuk hati Perancis. Pertama, kepentingan ekonomi Perancis terluka. Kontrak yang dibatalkan Australia bernilai puluhan miliar dolar AS, angka ini telah mencetak rekor baru kotrak pertahanan negara ini. Demi menandatangani kontrak ini, Perancis mencurahkan tenaga dan mengadakan banyak perundingan, akhirnya mencapai kontrak pada tahun 2016, dan mulai berkonsultasi dengan Australia mengenai rincian kontrak ini. Namun, campur tangan AS mengakibatkan upaya Perancis sia-sia belaka. CNN Jumat lalu melaporkan, Perancis sebagai negara pengekspor senjata yang utama di dunia akan mengalami kerugian sangat besar setelah kontrak dengan Australia dibatalkan.

Dibandingkan dengan kepentingan ekonomi, yang paling melukai hati Perancis adalah rasa penghinaan yang diberikan sekutunya. Dikabarkan, ketika Menlu AS Antony Blinken berkunjung di Perancis pada Juli lalu, Perancis pernah memberitahukannya bahwa program kapal selam Perancis-Australia sangat penting bagi Perancis. Tapi, nyata sekali, AS tidak menghiraukan keprihatinan negara sekutunya. Menurut laporan media, sebelum AS mengumumkan pembentukan persekutuan baru dengan Inggris dan Australia, hampir tidak berkomunikasi dengan Perancis. Gedung Putih memberitahukan hal terkait kontrak kapal selam kepada Perancis setelah mengumumkan kepada media.

Tindakan AS yang menusuk dari belakang itu sangat mengabaikan Perancis, maka dapat dibayangkan betapa besarnya penghinaan kepada Perancis yang memiliki rasa kebanggaan bangsa yang kuat.

Marah Besar! Perancis Panggil Kembali Dubes untuk AS dan Australia

Perancis adalah negara sekutu AS selama 240 tahun, walaupun pernah terjadi perselisihan dalam sejarah, saling percaya antara kedua negara jarang berpecah-belah seperti saat ini. Hal ini menunjukkan betapa egois, kasar dan sombong AS terhadap sekutunya. Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengeluh, Perancis melihat dengan jelas bagaimana peri laku AS bagi sekutunya.

Bagi AS, hanya ada kepentingan permanen, tidak ada sekutu sejati. Inilah saat untuk Eropa mengusahakan mandiri strategis dan memegang prospek dalam tangannya sendiri.

王伟光