“Solusi Tiongkok” Tunjukkan Tanggung Jawab Tiongkok sebagai Negara Besar

2021-09-23 15:02:56  

“Solusi Tiongkok” Tunjukkan Tanggung Jawab Tiongkok sebagai Negara Besar

“Dunia berada pada persimpangan. Saya yakin bahwa arus perdamaian, pembangunan dan kemajuan manusia tak dapat dihalangi.” Demikian dikatakan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya di depan sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-76 secara virtual. Dalam pidatonya, Presiden Xi mengemukakan sejumlah pendirian dan langkah baru Tiongkok seputar masalah penanggulangan wabah, pemulihan ekonomi, perkembangan hubungan internasional dan pengelolaan global. Pidato Presiden Xi itu menyampaikan tuntutan dan harapan umum masyarakat internasional, khususnya negara-negara berkembang, sekaligus memberikan “resep Tiongkok” untuk pengelolaan global.

Terkait penanggulangan wabah, Presiden Xi menekankan akan meningkatkan pengendalian bersama internasional, menjadikan vaksin sebagai produk publik, serta mendukung dan berpartisipasi dalam penelusuran sumber virus secara ilmiah. Presiden Xi menyatakan akan berupaya memberikan vaksin sebanyak 200 juta dosis kepada dunia sepanjang 2021, di atas dasar donasi 100 juta Dolar AS kepada COVAX, Tiongkok akan menambahkan sumbangan 100 juta dosis vaksin lagi kepada negara-negara berkembang.

Terkait ekonomi dunia, Presiden Xi untuk pertama kalinya mengemukakan prakarsa pembangunan global, mengimbau untuk “memprioritaskan pembangunan dengan rakyat sebagai pusatnya, pendorongan melalui inovasi, dan hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dengan alam”. Selain itu, Presiden Xi mengumumkan,  Tiongkok akan kembali memberikan bantuan internasional senilai US$ 3 miliar dalam kurun waktu 3 tahun mendatang, membantu negara-negara berkembang mengembangkan energi hijau, dan tidak akan membangun PLTU yang baru di luar negeri. Lawrence Kuhn, Presiden Kuhn Foundation AS menunjukkan, usulan pembangunan global yang dikemukakan Presiden Xi telah menginjeksikan “energi positif” kepada pembangunan dunia.

Terkait hubungan internasional dan multilateralisme, Presiden Xi mengatakan, “demokrasi bukan milik sebuah negara, namun adalah hak yang dimiliki rakyat sedunia”, intervensi militer atau pemaksaan demokrasi akan mendatangkan malapetaka, dunia ini tidak boleh didominasi oleh satu sistem, satu konfigurasi dan satu peraturan saja.” Argumentasi Presiden Xi itu bermanfaat bagi pembentukan hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, setara dan menang bersama.

Sejumlah pendirian dan langkah baru yang dikemukakan Presiden Xi sekali lagi membuktikan bahwa Tiongkok selalu menjadi pembangun perdamaian dunia, kontributor pembangunan global, pemelihara tata tertib internasional dan pemasok produk publik. Tiongkok akan terus menyediakan peluang baru kepada dunia melalui pembangunannya sendiri. Ini adalah pilihan sejarah sekaligus tanggung jawab serta komitmen Tiongkok kepada dunia.

贲月梅