Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying hari Selasa kemarin (28/9) menyatakan, kerja sama kapal selam nuklir AS-Inggris-Australia (AUKUS) memungkinkan Daerah Pasifik Selatan kembali dihantui proliferasi nuklir, hal itu tentu saja mengundang keprihatinan dan kesangsian negara-negara di daerah itu bahkan seluruh masyarakat internasional.
Dikabarkan, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-76 menyatakan, Kepulauan Solomon adalah penandatangan Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan, dan mendukung tegas denuklirisasi kawsannya, maka ia tidak mengharapkan sejarah polusi nuklir di daerah itu terulang kembali.
Hua Chunying menunjukkan, rakyat Pasifik Selatan seharusnya tidak kembali menjadi korban politik kelompok dan konfrontasi militer yang didorong oleh sejumlah negara. AS, Inggris dan Australia hendaknya mengesampingkan pikiran Perang Dingin yang sudah ketinggalan zaman, dan membatalkan keputusan salah dengan berpegang pada sikap yang bertanggung jawab, jangan mencelakakan lagi rakyat negara-negara kepulauan Pasifik Selatan yang tidak berdosa.
