Jurnalis Terkemuka AS Kritik Media AS Sengaja Sebarkan “Teori Kebocoran Laboratorium” Covid-19

2021-10-02 11:25:08  

XINHUA: Kolomnis terkemuka Amerika Serikat (AS) Michael A. Hiltzik, selaku pemenang hadiah Pulitzer hari Selasa lalu (28/9) di dalam artikelnya yang dimuat di surat kabar Los Angeles itu mengkritik beberapa media arus utama AS termasuk CNN dan majalah The Atlantic bahwa biarpun sudah terdapat sejumlah besar hasil penelitian sains yang membuktikan Covid-19 berasal dari alam, tapi mereka tetap sengaja mendistorsi media dan menyesatkan masyarakat agar yakin “teori kebocoran laboratorium”.

Hiltzik dalam artikelnya yang berjudul New Evidence Undermines the Covid Lab-Leak Theory—But the Press Keeps Pushing it menunjukkan bahwa, inferensi tentang kebocoaran virus dari laboratorium Tiongkok ternyata adalah pseudo-ilmiah atau sains gadungan yang tipikal, anjuran yang diajukan pemerintah Trump pada awalnya sudah dicantumkan sebagai sebagian dari perang propaganda yang berniat menjelekkan Tiongkok.

  

Hiltzik sempat membentangkan serangkaian hasil penelitian sains terbaru oleh ahli virologi seputar sumber covid-19. Dia berpendapat bahwa meskipun semakin banyak bukti telah menunjukkan bahwa covid-19 menular secara alamiah dari kelelawar ke manusia, namun sejumlah media AS tetap sengaja mengelirukan opini umum.

Hiltzik mengambil contoh dengan dokumenter CNN berdurasi satu jam yang ditayangkan 19 September lalu yang berjudul Asal Usul Covid-19: mencari sumber itu menjelaskan cara keji media tersebut. Dikatakannya bahwa film dokumenter nampak menyediakan ruangan pembahasan kepada pemegang opini yang berbeda seputar sumber covid-19, tapi pada kenyataan, yang mendukung teori sumber SARS-CoV-2 berasal dari alam itu barulah ahli virologi yang sejati, sementara beberapa orang yang menyokong “teori kebocoran laboratorium” meski mempunyai gelar kedokteran, tapi sebenarnya tidak punya latar belakang penelitian virologi apa pun. Liputan tersebut telah menutup sebuah fakta yaitu kalangan virologi berpendapat bahwa SARS-CoV-2 berasal dari binatang berkemungkinan lebih besar dari kebocoran laboratorium.

Hiltzik menyimpulkan bahwa seiring dengan lebih banyak bukti yang ditemukan oleh para ilmuwan, sejumlah identifikasi atau ciri khas pada SARS-CoV-2 yang semula dianggap tidak alamiah pada akhirnya terbuka menang hadir juga di alam, alhasilnya “bukti” bahwa SARS-CoV-2 yang mengakibatkan COVID-19 adalah buatan manusia sudah lenyap. Sementara itu bukti penularan zoonosis masih terus bertambah. Media yang melaporkan COVID-19 tanpa mengindahkan kedua bukti tersebut tidak dapat dipercaya.

赵颖