Pertemuan Parlemen Negara-negara G20 Ke-7 yang berlangsung selama dua hari dibuka di Roma, ibu kota Italia pada hari Kamis kemarin (7/10), pertemuan tersebut akan membahas tentang berbagai isu, seperti masalah sosial, ekonomi, pembangunan berkelanjutan yang akan dihadapi seluruh dunia di era pasca pandemi, dan peran positif yang dimainkan oleh lembaga legislatif setiap negara.
Dalam pidatonya di upacara pembukaan, PM Italia Mario Draghi mengatakan bahwa dalam menanggapi pandemi Covid-19, meskipun negara-negara kaya mempunyai vaksin yang cukup, namun sebagian kecil rakyatnya menolak untuk divaksinasi atau masih ragu-ragu, sedangkan kesediaan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah masih sangat terbatas. Parlemen harus memperkuat transparansi distribusi vaksin untuk mencegah pemborosan dan membantu pemerintah menghapus informasi salah terkait vaksinasi agar dapat aktif mendorong proses vaksinasi global.
Draghi menyatakan bahwa parlemen memainkan peran penting dalam mendorong pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, mengatasi tantangan perubahan iklim, mendorong kesetaraan gender, dan lain-lain. Dia mengimbau agar pemerintah, parlemen, organisasi masyarakat dari semua negara bekerja sama untuk bersama-sama mengatasi tantangan global tersebut melalui mekanisme multilateral yang kuat dan pragmatis.
Pemimpin parlemen Italia dalam pidatonya menegaskan pentingnya pekerjaan lembaga legislatif, dan percaya bahwa saat menanggapi krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, lembaga legislatif harus berperan utama dalam mengoordinasikan kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan sosial yang lebih adil, lebih berkelanjutan, dan lebih inklusif.