IMF Dukung Georgieva untuk Tetap Menjabat sebagai Direktur

2021-10-14 15:10:35  

Rapat musim gugur tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sedang digelar di Washington Amerika Serikat (AS). Selain membahas laporan profesional “Laporan Proyeksi Ekonomi Global” dan “Laporan Stabilitas Keuangan Global”, mundur atau tidaknya Direktur IMF juga menjadi fokus perhatian rapat kali ini.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Selasa kemarin(12/10), Dewan Eksekutif IMF dengan sekuat tenaga mendukung Direktur Kristalina Georgieva untuk mempertahankan jabatannya, demi menutup skandal yang menuduh Georgieva telah “memihak Tiongkok” selama menjabat sebagai Direktur Pelaksana dan “menekan staf untuk menaikkan peringkat Tiongkok dalam Ease of Doing business (EODB)”.

Dua bulan terakhir ini, nasib Georgieva berada dalam awang-awang. Dia adalah seorang ekonom asal Bulgaria, dan juga merupakan Direktur IMF pertama yang berasal dari negara yang baru bangkit, dia pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Tanggal 16 September lalu, Bank Dunia dalam sebuah laporan penyelidikan yang dikeluarkan oleh firma hukum WilmerHale menyebut bahwa selama bekerja di Bank Dunia, Georgieva pernah menekan stafnya untuk mengubah data dalam laporan EODB tahun 2018 yang diluncurkan pada Oktober tahun 2017, agar peringkat Tiongkok yang pada laporan awal berada pada peringkat ke-85 naik 7 peringkat, yaitu peringkat ke-78. Georgieva sempat menolak tuduhan tersebut.

Dewan Eksekutif IMF dalam pernyataan itu mengatakan, setelah melakukan pembahasan dengan Georgieva dan firma hukum AS, pihaknya berpendapat bahwa selama jabatannya sebagai direktur pelaksana bank dunia, Georgieva tidak bertindak curang saat menangani laporan EODB tahun 2018. Setelah meneliti semua bukti yang diserahkan itu, Dewan Eksekutif menegakan kembali keyakinannya terhadap kepemimpinan Direktur dan kemampuan Georgieva untuk terus melaksanakan tugasnya. Pada hari Selasa kemarin(12/10), Georgieva menyatakan terima kasih atas pernyataan tersebut, dan menegaskan kembali bahwa tuduhan terkait itu “sangat tidak berdasar”.

Investigasi yang dilakukan Dana Moneter Internasional (IMF) tersebut mengembalikan kebersihan Kristalina Georgieva. Jadi siapa sebenarnya di balik kebohongan tersebut? Dan apa tujuannya?

Asal usul peristiwa ini adalah sebuah laporan yang ditulis oleh Firma Hukum WilmerHale AS untuk memenuhi permintaan Komite Etik Bank Dunia. Laporan yang tidak berdasarkan bukti apapun ini menuduh Kristalina memihak Tiongkok selama ia menjabat di Bank Dunia. Setelah laporan itu dikeluarkan, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez dan senator Jim Risch segera mengirim surat terbuka kepada pemerintah Joe Biden. Mereka menuntut Departemen Keuangan AS untuk segera mengadakan pemeriksaan dan mengusut  tanggung jawab Kristalina G.

Majalah Inggris The Economist dalam artikelnya mengatakan, Georgieva harus mengundurkan diri dari jabatan sebagai Direktur IMF. Sama seperti kebohongan-kebohongan lainnya, mulai dari sebuah laporan, politikus dan media yang berturut-turut mengecam, sehingga Georgieva menghadapi tekanan yang sangat besar. Dalam pernyataannya Georgieva dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dia menjelaskan, dirinya telah bekerja selama 20 tahun di Bank Dunia, jika ia tiba-tiba menekan staf untuk memperbaiki laporan, pikiran itu sangat gila dan tidak benar.

Sejumlah ilmuwan menunjukkan, laporan itu tidak mempunyai nilai referensi apapun. Mark Alan Weisbort, Presiden Wadah pemikir Washington AS Pusat Riset Ekonomi dan Kebijakan, seusai membaca laporan itu dalam artikelnya mengatakan, laporan ini penuhi dengan dugaan dan kekacauan kontak, tidak mempunyai fakta apapun. Investigasi itu mengatakan, lapisan pengelolaan Bank Dunia ingin mendapat dukungan Tiongkok terhadap investasi anggota Bank Dunia di Tiongkok melalui peringkat Tiongkok. Tapi sebenarnya Tiongkok selalu mendukung investasi asing.

Direktur Pusat Perkembangan Berkelanjutan Universitas Columbia Jeffrey Sachs dalam artikelnya di Financial Times Inggris pada 27 September lalu menunjukkan, serangan sengit yang dilancarkan Kongres AS kepada Georgieva hakikatnya adalah kegiatan anti Tiongkok yang sangat tidak waras. Banyak orang di Kongres AS yang mengharapkan Georgieva mundur karena dia bukan musuh Tiongkok. Ini semuanya memanifestasikan sejumlah orang AS yang semakin gila pada masalah menekan Tiongkok.

赵颖