Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Inggris baru-baru ini dengan semau-maunya mengomentari isu Hong Kong. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin hari Jumat kemarin (22/10) menyatakan, AS dan Inggris pura-pura memperhatikan hak dan kebebasan warga Hong Kong, niatnya adalah mengacaukan tata hukum Hong Kong, merusak ketenteraman Hong Kong dan selalu mengharapkan terjadinya kerusuhan di Hong Kong.
Hari Kamis lalu (21/10), Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya menyatakan keprihatinan atas HAM dan kebbasan pokok Hong Kong yang “terus terkikis”, sementara mencela bahwa pencabutannya kualifikasi anggota parlemen oleh pemerintah Hong Kong itu menghalangi “Hong Kong dikelola warga Hong Kong”. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan, pencabutan kualifikasi sejumlah anggota parlemen sangat mengkhawatirkan.
Jubir Kemlu Tiongkok Wang Wenbin ketika menanggapi hal tersebut mengatakan bahwa pemerintah Hong Kong mencabut kualifikasi anggota parlemen terkait berdasarkan Undang-Undang Pokok Hong Kong dan peraturan terkait di Hong Kong, itulah hal yang sah dan tidak boleh diragukan lagi. Hong Kong dimiliki Tiongkok, urusan Hong Kong termasuk urusan dalam negeri Tiongkok. Negara manapun tidak berhak untuk mengintervensi urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri Tiongkok.
Wang Wenbin mengatakan, pada kenyataannya, baik AS maupun Inggris sama sekali tidak pernah dengan sungguh-sungguh memperhatikan demokrasi dan kebebasan Hong Kong dalam sejarah.
