Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani pada hari Senin kemarin (25/10) mengatakan bahwa dirinya akan melanjutkan konsultasi dengan perwakilan Uni Eropa mengenai “negosiasi Nuklir Iran yang berorientasi pada hasil” di Brussel, ibu kota Belgia pada tanggal 27 Oktober mendatang.
Di media sosial, Bagheri mengatakan bahwa Iran akan bertekad untuk terus berpartisipasi dalam negosiasi nuklir Iran, namun negosiasi harus secara “komprehensif dan efektif” mencabut sanksi ilegal terhadap Iran, menjamin hubungan perdagangan luar negeri dan ekonomi Iran kembali ke situasi normal, serta menjamin tindakan melanggar janji tidak akan terulang.
Bagheri mengatakan bahwa masalah dewasa ini adalah apakah mitra negosiasi “benar-benar” siap memenuhi janji mereka, termasuk meminta AS untuk meninggalkan “kebijakan jahatnya”. Kebijakan tekanan ekstrem AS terhadap Iran tidak akan membantu menghilangkan hambatan negosiasi, namun justru akan membuat negosiasi menjadi lebih rumit.
Pada hari yang sama, ketika presiden Iran Ebrahim Raisi bertemu dengan Duta Besar Finlandia baru untuk Iran dan duta besar lainnya, dia mengatakan bahwa negara-negara Eropa hendaknya menyingkirkan dampak tekanan dari AS, karena unilateralisme yang dipatuhi oleh AS tidak sesuai dengan kepentingan terbaik dunia.
