AS Perlu Dengarkan Suara Forum Xiangshan Beijing

2021-10-28 15:27:24  

AS Perlu Dengarkan Suara Forum Xiangshan Beijing

Konferensi Virtual Para Ahli Forum Xiangshan 2021 ditutup di Beijing pada hari Selasa (26/10). Selama dua hari, 50 lebih ahli dari 20 lebih negara mengadakan komunikasi dan diskusi mengenai hubungan antar negara besar dan keamanan Asia Pasifik, multilateralisme dan sistem internasional, menyumbangkan kecerdasan demi keamanan dan pemerintahan global. Mereka secara merata berpendapat, perlu dipertahankan multilateralisme dan kerja sama demi kemenangan bersama, dan bersama-sama memelihara perdamaian dan kestabilan dunia.

Forum kali ini diadakan dalam situasi tantangan keamanan global semakin serius. Di satu sisi, pandemi Covid-19 telah merebak selama hampir dua tahun dan menjadi ancaman besar bagi keselamatan jiwa manusia. Di sisi lain, AS menimbulkan konfrontasi di Asia Pasifik dengan pikiran Perang Dingin dengan dalih multilateralisme tapi pada kenyataan melaksanakan unilateralisme, merusak saling percaya antar negara besar sehingga negara-negara Asia Pasifik merasa cemas. Hubungan Kemitraan Keamanan AS, Inggris dan Australia (AUKUS) serta kerja sama kapal selam nuklirnya mendatangkan risiko perlombaan persenjataan dan proliferasi nuklir. Setelah AS dan NATO menarik tentaranya dari Afghanistan, Afghanistan menghadapi krisis kemanusiaan, munculnya terorisme dan merajalelanya pandemi Covid-19,  dan ini menjadi risiko baru bagi keamanan regional.

AS Perlu Dengarkan Suara Forum Xiangshan Beijing

Menghadapi tantangan keamanan yang disebabkan oleh AS terhadap Asia Pasifik, para peserta ahli memberi tanggapan yang objektif dan rasional, dan menekankan untuk mempertahankan kerja sama demi menang bersama dan mendorong keamanan dan pemerintahan global.

Yang patut diperhatikan adalah, saat para ahli dunia mencari solusi untuk menangani tantangan keamanan di Forum Xiangshan, armada kapal induk AS mengadakan latihan militer di Laut Tiongkok Selatan dengan kapal pemburu Pasukan Bela Diri Laut Jepang. Nasib manusia saling berkaitan dan perbuatan AS ini akan memperuncing ketegangan regional, dan hal ini ternyata melawan arus.

Di latar belakang wabah dan situasi internasional yang rumit dan terus berubah, diadakannya Forum Xiangshan di Beijing menunjukkan Tiongkok mempertahankan ide kerja sama dan menang bersama, menyumbangkan kecerdasan dan kekuatan bagi perdamaian dan kestabilan dunia, serta menunjukkan tanggung jawab Tiongkok sebagai negara besar.
Kini, situasi perubahan dunia yang tiada taranya dalam seratus tahun terakhir ini terus berlanjut dan manusia menghadapi banyak tantangan keamanan global. Dengan membentuk pemerintahan global yang lebih inklusif, mekanisme multilateral yang lebih efektif, dan kerja sama regional yang lebih positif, barulah dapat menanggapinya dengan efektif. Suara yang dikeluarkan oleh Forum Xiangshan di Beijing untuk mempertahankan multilateralisme dan kerja sama demi menang bersama merupakan kebutuhan zaman, dan AS perlu mendengarkannya dengan baik.

贲月梅