Pada Senin hari ini, (8/11) CIIE ke-4 sudah memasuki hari keempat di mana banyak perusahaan BUMN maupun kelompok transaksi dari berbagai provinsi dan kota beramai-ramai menandatangani kontrak kerja sama untuk menikmati peluang bisnis bersama.
Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC) dan delegasi BUMN di bawah naungan pemerintah pusat total mengorganisir 98 grup perdagangan untuk berpartisipasi dalam CIIE ke-4 di Shanghai. Huaken International Trade Co.Ltd. di bawah Perusahaan Pengembangan Pertanian Nasional Tiongkok (CNADC) mengimpor 300 ribu ton pupuk kompos senilai 1 miliar Yuan RMB dari Norwegia untuk membantu kaum petani Tiongkok meningkatkan hasil panen dan pendapatan. Perusahaan Teknik Energi Tiongkok (CEEC) menggandeng mitra kerja sama di bidang energi global dalam rangka membangun inisiatif Sabuk dan Jalan.
Presiden Dewan Komisaris CEEC, Song Hailiang mengatakan, secara keseluruhan nilai transaksi mereka dalam CIIE ke-4 telah melampaui volume nilai transaksi total tiga kali CIIE yang lalu, apa lagi bidang kerja sama mereka masih terus diperluas seperti di sektor mesin motor tenaga gas dan generator pembangkit listrik serta sejumlah peralatan untuk pembangunan jaringan listrik, dan perlengkapan untuk pelestarian lingkungan, CEEC masih terus mencari mitra kerja sama strategis di sejumlah bidang yang baru.
Selain itu, delegasi-delegasi perdagangan dari daerah juga aktif ikut serta dalam pembelian di CIIE ke-4. Melalui sinergi kuat yang dilakukan sebelumnya, delegasi perdagangan provinsi Henan berhasil menandatangani 42 kontrak pembelian dengan nilai total sebesar 49 miliar Yuan RMB, yang mencakupi sumber daya energi, bahan pangan dan produk pertanian lainnya serta barang konsumsi harian.
Presiden Dewan Komisaris China Pingmei Shenma Group, Li Mao mengatakan pihaknya menandatangani kontrak pembelian bahan baku segmen premium senilai 2 miliar Dolar AS dengan sebuah perusahaan AS untuk menjamin persediaan bahan baku untuk lima tahun ke depan. Setelah diolah secara lebih lanjut, bahan baku impor itu akan diproduksi menjadi serat serabut premium untuk diekspor ke 40 lebih negara di seluruh dunia.
