Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) akan resmi diberlakukan pada 1 Januari 2022.bagaimana kemajuan persiapan implementasi RCEP serta apa pengaruh setelah diberlakukannya secara resmi? Berkenaan hal tersebut pejabat Kementerian Perdagangan Tiongkok memberikan penjelasan.
Pejabat Kementerian Perdagangan Tiongkok Yu Benlin menyatakan, pada tanggal 15 April lalu, Tiongkok telah menyampaikan surat persetujuan kepada Sekretariat ASEAN, dan ini berarti Tiongkok adalah negara pertama yang menyetujui RCEP. Dalam waktu setengah tahun setelah ditandatangani persetujuan, Tiongkok telah melakukan berbagai persiapan agar semua kewajiban Tiongkok dapat dilaksanakan penuh pada saat diberlakukannya.
Yu Benli menyatakan, menurut RCEP para negara anggotanya akan memperlonggar akses pasar dan membentuk sistem pengaturan yang tunggal, menciptakan lingkungan bisnis yang stabil, bebas dan berkonektivitas kepada perusahaan berbagai negara, demi memperdalam kerja sama dan perkembangan baik mata rantai industri maupun mata rantai pasokan.
Pokoknya, sejak diberlakukannya RCEP, produk konsumsi bermutu negara-negara anggota RCEP akan masuk ke pasar Tiongkok dengan pajak masuk yang lebih rendah. Sementara itu, likuitidas personil bakal lebih bebas dan pariwisata luar negeri pun lebih mudah.
Pejabat Tiongkok itu menambahkan, RCEP akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara anggotanya pasca pandemi, dan RCEP juga mengeluarkan sinyal kuat untuk menentang proteksionisme, mendukung perdagangan bebas dan memelihara sistem perdagangan multilateral. Dengan diberlakukannya RCEP, keyakinan pemulihan ekonomi para anggotanya akan ditingkatkan lebih lanjut.
Sekarang negara-negara lain sedang mempercepat prosedur ratifikasi RCEP di negerinya masing-masing. Tiongkok menantikan RCEP dapat resmi diberlakukan di kawasannya sedini mungkin.
