XINHUA: Forum Perdamaian Paris ke-4 dibuka pada hari Kamis kemarin (11/11) di Paris, Prancis. Para peserta akan fokus membahas isu-isu seperti tata kelola global di era pasca pandemi, kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian pandemi, pemulihan ekonomi, pembangunan inklusif, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, tata kelola di bidang digital dan internet dan lain-lain. Diharapkan, melalui kerja sama internasional dan tindakan multilateral, dapat lebih baik menangani tantangan global.
Forum kali ini diadakan secara online dan offline. Pemimpin dari beberapa negara dan pemerintah, kepala organisasi internasional dan organisasi non-pemerintah serta penanggung jawab perusahaan multinasional akan berpartisipasi dalam forum ini. Forum ini akan ditutup pada hari Sabtu besok (13/11).
Ketika menyampaikan pidato pada upacara pembukaan, presiden Prancis Macron mengatakan perlunya menangani tantangan global dengan “multilateralisme yang efektif”, termasuk mendorong pengendalian senjata militer, kerja sama antara negara besar, tata kelola global dan lain-lain. Macron juga mengimbau untuk membantu negara-negara berkembang dan negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah meningkatkan kapasitasnya untuk memproduksi vaksin Covid-19 di negaranya, dan mengambil lebih banyak tindakan untuk menangani pemanasan global dan melindungi keanekaragaman hayati.
Forum ini juga akan membahas dan bertukar pendapat tentang 80 resolusi inovasi tata kelola global. Resolusi tersebut berasal dari organisasi internasional, organisasi non-pemerintah, wadah pemikir, dan asosiasi industri, terutama mencakup topik-topik seperti penanganan pandemi Covid-19, perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati, tata kelola di bidang digital, pendorongan kesetaraan gender, serta peningkatan kerja sama Selatan-Selatan.
Forum Perdamaian Paris diprakarsai oleh Presiden Macron dan bertujuan untuk mendorong kerja sama multilateral serta menangani tantangan global. Forum Perdamaian Paris pertama digelar pada tahun 2018.
