Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin hari Jumat kemarin (12/11) di depan jumpa pers menunjukkan, pihak Amerika Serikat (AS) hendaknya memandang tepat hakikat hubungan Tiongkok-AS yang saling menguntungkan dan menang bersama, dan mengambil kebijakan yang rasional dan pragmatis terhadap Tiongkok, bersama Tiongkok meningkatkan dialog dan komunikasi, memperdalam kerja sama saling menguntungkan, menangani perselisihan dengan baik, dalam rangka menempuh jalur saling menghormati, hidup berdampingan secara damai dan kerja sama serta menang bersama.
Hari Kamis kemarin (11/11), Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan menyatakan, AS akan melakukan persaingan kuat melawan Tiongkok di sejumlah bidang seperti ekonomi dan teknologi untuk menjaga nilai dirinya, akan tetapi pihak AS pun menyadari bahwa Tiongkok akan menjadi salah satu unsur dalam sistem internasional pada masa depan. Persaingan AS dan Tiongkok tidak boleh berubah menjadi konflik atau perlawanan. Menanggapi hal itu, Wang Wenbin menunjukkan bahwa persaingan tertentu memang berada di dalam hubungan internasional, namun persaingan itu seharusnya persaingan sehat yang berlangsung di atas dasar yang menaati patokan pokok hubungan internasional.
“kami menentang persaingan tidak setara yang memaksa negara lain menaati peraturan dirinya sebagai peraturan internasional, menentang persaingan tidak adil yang dengan alasan persaingan merugikan kedaulatan negara lain dan mengintervensi urusan dalam negeri negara lain, menentang persaingan amoral yang dengan alasan persaingan membatasi pembangunan negara lain dan merampas hak dan kepentingan rasional negara lain. Meski Tiongkok dan AS mempunyai perselisihan tapi juga mempunyai kepentingan bersama yang luas. Mendefinisi hubungan Tiongkok AS dengan mentalitas persaingan tidak sesuai dengan kenyataan hubungan kedua negara, juga bertentangan dengan kebijakan AS mengenai Tiongkok. ”
