Setelah perundingan selama belasan hari, KTT Para Pihak Ke-26 (COP26) Konvensi Kerangka Perubahan Iklim PBB mencapai sebuah persetujuan yang baru pada tanggal 13 November, demi menghadapi krisis iklim pada masa depan. Isi persetujuan termasuk berangsur-angsur mengurangi penggunaan bahan bakar fosil misalnya batu bara, dan menetapkan peta jalan untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015, yaitu mempertahankan kenaikan suhu global dalam 1,5 derajat Celsius. Pihak Tiongkok seusai konferensi menyatakan, bahwa hasil yang dicapai konferensi kali ini sangat membangkitkan semangat.
Pihak Tiongkok menyatakan, hasil konferensi kali ini meletakkan dasar baik untuk melaksanakan Perjanjian Paris, dan memulai perjalanan baru penanggapan perubahan iklim global. Konferensi kali ini juga mencapai kemajuan positif dalam topik-topik yang menjadi perhatian umum negara-negara berkembang, termasuk adaptasi dan dana. Tiongkok menantikan para pihak terkait dapat memenuhi komitmennya, mengambil tindakan nyata, dan mendorong proses tata kelola iklim global.
Tiongkok menyatakan akan terus ikut serta dalam proses penanggulangan perubahan iklim global dengan sikap positif dan konstruktif, mendorong berbagai pihak mempertahankan prinsip terbuka dan transparan, partisipasi luas, didorong oleh para penandatangan, dan perundingan demi kesepakatan, mempertahankan prinsip bertanggung jawab bersama tapi saling berlainan, dan mendukung pembangunan hijau dan rendah karbon negara-negara berkembang melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan pembangunan bersama ‘Sabuk dan Jalan’ yang hijau. Sementara itu, Tiongkok akan terus melaksanakan strategi nasional untuk menanggapi perubahan iklim secara aktif, melaksanakan ide pembangunan baru secara lengkap, tepat dan komprehensif, sedapat mungkin merealisasi target iklim Tiongkok.
