Tiongkok dan Rusia Adakan Seminar Demokrasi dan HAM Di Jenewa

2021-11-19 15:38:19  

Kedutaan Besar Tiongkok di Jenewa dan Kedutaan Besar Rusia di Jenewa hari Kamis kemarin (18/11) bersama-sama menyelenggarakan seminar Online “Demokrasi dan HAM: Mengejar Bersama dan Melaksanakan secara Variatif”. Sekitar 130 orang mengikuti seminar tersebut, antaranya 50 Duta Besar di Jenewa, diplomat senior, wakil-wakil NGO, sarjana dan wartawan.

Kuasa Usaha Kedutaan Besar Tiongkok di Jenewa Li Song dalam pidatonya menunjukkan bahwa rakyat yang menjadi tuan di negaranya adalah demokrasi yang sesungguhnya, tidak peduli apa bentuknya. Satu negara demokratis atau tidak, itu harus dinilai oleh rakyatnya. Mengganggu urusan negara lain dengan panji demokrasi dan HAM, atau sengaja membuat konfrontasi, hal itu hanya akan memicu kekacauan dan bencana.

Duta Besar Rusia di Jenewa Gatilov menyatakan bahwa dalam proses mengejar demokrasi dan HAM, harus mempertimbangkan fitur budaya yang berbeda, standar moral dan pandangan nilai sosial tradisional. Sebagian negara yang mengklaim dirinya sebagai pembela demokrasi masih terus mempertahankan pemikiran perang dingin, berusaha menjadikan apa yang disebut ‘standar demokrasi’ dirinya sebagai kriteria, sehingga lebih lanjut memperdalam perselisihan antar negara, ini benar-benar tidak bisa diterima. Apa yang disebut sebagai ‘ketertiban berdasarkan peraturan’ menimbulkan kerusakan terhadap “Piagam PBB” dan sistem internasional hukum internasional.

Sarjana terkenal internasional yang berpartisipasi dalam seminar ini secara terpisah memperkenalkan pandangannya terhadap demokrasi dan HAM.

 

 

王伟光