Seputar komentar Menteri Luar Negeri Prancis terkait kerja sama Tiongkok-Afrika, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian dalam jumpa pers rutin hari Kamis (25/11) kemarin menyatakan, rakyat Afrikalah yang paling berhak berbicara mengenai hasil kerja sama antara Tiongkok dan Afrika. Negara terkait hendaknya mengevaluasi kerja sama Tiongkok-Afrika secara objektif dan adil, lebih banyak mendengarkan suara dari kawan-kawan Afrika, dan melakukan lebih banyak hal demi kepentingan Afrika.
Dilaporkan, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dalam wawancaranya dengan media Prancis mempersoalkan kerja sama antara Tiongkok dan Afrika.
Terkait hal tersebut, Zhao Lijian mengatakan, argumentasi terkait tidak sesuai dengan fakta, dan pihak Tiongkok merasa terkejut akan hal tersebut.
Zhao Lijian mengatakan, “Tiongkok adalah sahabat lama, sejati dan baik rakyat Afrika. Tiongkok telah menjadi negara mitra perdagangan terbesar bagi Afrika selama 12 tahun berturut-turut. Perusahaan Tiongkok telah membangun atau memperbaiki jalan kereta api di Afrika sepanjang lebih dari 10 ribu kilometer dan jalan raya sepanjang hampir 100 ribu kilometer, jumlah lapangan kerja yang diciptakan oleh perusahaan Tiongkok di Afrika secara akumulatif tercatat 4,5 juta. Semuanya itu telah dengan kuat mempercepat pembangunan di Afrika, meningkatkan taraf hidup rakyat setempat, dan telah disaksikan oleh masyarakat internasional. Selain itu, Tiongkok senantiasa menghormati keinginan Afrika dalam kerja sama investasi dan pendanaan antara Tiongkok dan Afrika, bertolak dari keperluan nyata Afrika, mempertahankan gagasan pembangunan secara intensif dan berkelanjutan, sehingga telah mendapat penilaian tinggi dari negara-negara Afrika. Berbagai penodaan terhadap kerja sama Tiongkok-Afrika tidak akan berlaku di Afrika.”
